Home > Finansial > Real estat > Complicated

Complicated


710 dilihat

[I][I]Malam ini, aku sedang duduk diteras rumah, seketika kembali ku teringat tentang perkenalan dengan dirimu.
Perkenalan singkat tetapi membawa perubahan besar dalam hidupku.
Kembali aku mengenang itu, perkenalan kita yg sungguh terkesan sangat konyol.
Aku dan Kamu, adalah dua orang asing yang tidak pernah kenal sebelumnya. Aku tidak tahu asal-usul kamu, begitupun kamu yang tidak tahu siapa aku.
Tetapi, pertemuan itu bisa terjadi begitu saja.
Aku selalu mengingat bagaimana pertama kali aku berjabat tangan denganmu, pertama kali aku menatap wajahmu. Pertama kali aku berbicara denganmu. Memang terkesan biasa saja pada saat itu. Bahkan saat itu pun aku tidak berharap apapun padamu.
Pertama kali aku berbicara denganmu aku melihat ada sesuatu yang beda denganmu.
Aku merasa bahwa kamu adalah seorang lelaki yang beda dari yang lain.
Kamu tidak jaim, dan kamu baik.
Hari demi hari berlalu, 2 minggu kemudian••
Kita bertemu kembali, lalu pada saat itu, kamu mengungkapkan perasaan mu kepada aku.
Aku bingung, aku tidak tahu harus menjawab apa. Karena aku takut, aku belum jujur masalah status aku ke kamu. Karena yang aku tahu, kamu adalah seorang laki-laki "Single".
Akan tetapi, aku tidak mengerti bagaimana bisa aku lamgsung "meng-iyakan" tentang ungkapan perasaanmu kepadaku.
Hari demi hari, aku lalui hari-hariku. Dengan ada kamu dihidupku.
Awalnya, aku mau jujur tentang status aku kepada kamu, akan tetapi aku takut, sangat takut bahwa kamu akan Pergi meninggalkan aku. Aku yang sudah mulai menyayangimu.
Akhirnya aku membiarkan semua ini mengalir begitu saja.
Lalu... entah angin darimana, bagaikan tersambar petir.
Malam itu, aku sangat sakit. Aku sangat hancur. Sehancur-hancurnya. Malam yang paling tidak aku inginkan dalam hidupku, tetapi aku harus menerima kenyataan pahit.
Bahwa..
Kamu..
Adalah..
Seorang..
PRIA BER-ISTRI & mempunyai seorang anak Gadis.
Aku tidak tahu, aku bingung , aku bimbang.
Aku tidak tega dengan istrimu, di satu sisi aku sangat cinta sama kamu.
Aku bingung, apa yang harus aku lakukan Ya Allah ???
Apa yang harus aku pilih??? Apa langkah yang harus aku ambil??
Entah mengapa, aku memilih untuk tetap bersama kamu.
Aku tahu, apa yang aku lakukan adalah KESALAHAN TERBESAR DLM HIDUPKU.
Aku tidak tahu, apa yang aku pikirkan pada saat itu, yang aku pikirkan hanyalah aku tetap ingin bersama kamu.
Kamu pun begitu, kamu bilang kamu ingin tetap bersamaku.
Akhirnya kita melanjutkan hubungan yang bersalah ini.
Betapa hancurnya perasaanku ketika kamu pulang kerumah. Dan kembali ke istrimu.
Memang aku tidak menunjukan perasaan itu kepadamu. Betapa tersiksanya batinku saat aku membayangkan bagaimana kamu dirumah.
Tetapi aku menyadari, aku hanyalah pacarmu. Aku tidak berhak, Dia lah yg berhak atas kamu.
Setelah itu pun, aku banyak menerima teror, aku dicap sebagai Wanita Murahan, Wanita Perebut Suami Orang, dll.
Aku terima. Karena memang aku menyadari akan perbuatanku.
Dan istrimu, yang selalu menghubungiku untuk menjauhkan mu.
Memang aku kasihan melihat istri dan anakmu. Akan tetapi, aku tidak bisa membohongi perasaanku!
Betapa aku menyayangimu!
Bodohh! Ya bisa dibilang aku adalah wanita bodoh!
Dahulu, aku sangat benci. Kepada wanita yang merebut suami orang. Akan tetapi aku sekarang melakukan kesalahan itu.
Lalu pada akhirnya, istrimu membongkar semuanya kepada keluargaku.
Betapa malunya aku terhadap mereka, terutama orang tua
Bahkan, sampai saat ini. Aku tetap disuruh untuk menjauhkan kamu, tetapi? Aku tetap tidak bisa.
Aku pun tidak dendam, kepada istrimu.
Aku memaafkannya.
Hari demi hari, berlalu.
Masalah seperti berakhir begitu saja. Karna kamu dan dia memutuskan untuk Bercerai.
Akan tetapi,
Apakah aku bisa segampang itu untuk melupakan semuanya?? Tidak!
Sampai kapanpun, aku tidak akan melupakan kejadian ini.
Aku sangat bersalah terhadap istrimu, dan anakmu.
Betapa jahatnya aku, yang merebut seorang "Ayah" dari anak gadis yang seharusnya masih sangat membutuhkan itu semua.
Aku tahu betapa kamu sangat menyayangi anakmu. Dan betapa kamu merindukan anakmu. Dia bernama "Khansaa"
Aku memang tidak pernah mengungkapkan apa yang aku rasakan kepadamu. Aku tidak ingin semuanya semakin kacau.
Aku selalu sedih setiap melihatmu, betapa kamu yang juga seseorang yang sangat pintar menyembunyikan semua yang sedang kamu rasakan.
Aku sangat mengerti bagaimana perasaanmu.

Maafkan aku, Sayangku.
Aku sudah merusak kebahagiaan keluarga kecilmu.
Berada diposisi ini tidak pernah aku mau, dan tidak pernah aku inginkan.

Setiap hal apapun, kalau itu tentangmu.
Aku selalu memperhatikan, walau kamu tidak menyadari itu.
Maafkan aku yg terkesan egois, atau apapun itu.

Maafkan aku yang selalu meminta kamu untuk mengerti aku, maafkan aku, Sayang.
Aku sangat sakit, Sayang.
Aku menahan rasa ini selama berbulan-bulan.
Walaupun aku tahu, rasa sakit yang aku alami, tidak sesakit Dia.
Maafkan Aku.

Aku hanya ingin semuanya berjalan normal, sekali lagi.
Maafkan Aku.
Kamu sudah terlalu dalam masuk kedalam relung hatiku.
Kamu sudah membuatku jatuh cinta sejatuh-jatuhnya kepadamu, Sayang.

Sekali lagi, Maafkan aku, Sayang.
Aku sangat mencintaimu--
Aku sangat menyayangimu--
Aku tidak ingin kamu pergi... dari hidupku..
Perasaan ini tidak bisa dibohongi, aku sangat sakit, Sayang.
Walaupun kamu sudah memutuskan berpisah dengannya, tetapi.. aku masih sangat sakit.
Aku hanya ingin kamu mengerti aku. Aku selalu berusaha untuk mengerti kamu, apapun itu.
Tetapi, hal-hal kecil saja, kamu tidak mengerti aku. Contoh : bercandaan kamu yang menyakitkan aku.
Aku tahu itu bercanda, tetapi.. Apa kamu mengerti rasa sakit aku???
Aku sangat sakit, Sayang. Diposisi ini saja aku sangat sakit, apalagi aku harus melihat kamu kembali bersama Dia.
Aku merasa aku tidak berguna, aku merasa selama ini aku hanya menghabiskan waktu aku sama kamu. Aku merasa semua mimpiku hancur semuanya, hidupku juga akan sangat hancur, Sayang.
Aku tidak akan meninggalkan kamu, bagaimanapun itu, apakah kamu sama dengan aku, Sayangku?
Aku berharap "IYA".
Apakah aku salah jika aku ingin memilikimu seutuhnya? Katakan padaku jika aku salah.
Aku juga sebenarnya ingin mendengar cerita tentang Anakmu.
Bagaimana dia, walaupun aku bukan siapa-siapa. Tapi aku ingin tahu tentang darah daging kamu itu, Sayang.
Aku ingin memilikimu seutuhnya, bukan berarti aku merebut kamu dari Anakmu yah, Sayang.
Tidak sama sekali,
Aku wanita yang masih mempunyai perasaan, aku mengerti jika kamu mungkin ada alasan lain jika kamu tidak ingin menceritakan tentang anakmu. Aku tidak sejahat itu, Sayangku.
Aku sadar aku menjalani hubungan dengan seseorang yang sudah memiliki anak.
Aku juga ingin tahu, kenapa kamu tidak ingin bilang ke aku kalau kamu sedang merindukan anakmu?? Apakah kamu takut aku menjadi sedih, Sayangku?? Aku memang sedih, tetapi aku sangat ingin kamu menceritakan yang sedang kamu alami. Sekalipun itu berhubungan dengan anakmu.
Karena aku tidak ingin, kamu kalau dengan aku melupakan anakmu. Aku tidak mau, Sayang. Aku tidak mau.
Maafkan aku, Sayang. Jika aku hanya menjadi Beban dihidupmu.
Aku tidak akan pernah bosan untuk meminta maaf, dan mengungkapkan, Bahwa aku sangat mencintai kamu.




Minta saran gan.



Source : kaskus


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps