Proyek Apartemen dan Supermall ini sudah berlangsung sejak bulan September 2014 dari mulai pengeboran atau pemancangan pondasi jembatan penghubung hingga sekarang sudah berdiri Tower Emerald dan tower-tower berikutnya. Proyek GKL ini bersebelahan langsung dengan pemukiman warga Taman Cikas, Pekayon Jaya tempat saya tinggal sejak tahun 2007.
Proyek GKL sama sekali tidak mengindahkan AMDAL yang sangat berdampak negatif terhadap kehidupan warga. Taman Cikas yang sebelumnya asri dan tenang, sekarang berubah menjadi lingkungan yang bising dan terhambur debu. Mega proyek GKL menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan warga.
Pertama, kebisingan dari pagi hingga malam akibat cara kerja maupun peralatan yang tidak sama sekali ramah lingkungan. Kedua, debu proyek berhamburan langsung ke pemukiman sehingga menimbulkan berbagai penyakit terhadap warga. Ketiga, kerusakan rumah warga (dinding retak dan lantai retak).
Keempat, penurunan debit air tanah, terlebih di musim kemarau sehingga menyebabkan pompa air tidak berfungsi lagi. Kelima, rasa khawatir karena Tower Crane terpasang sangat berdekatan dengan perumahan dan beroperasi melintas diatas perumahan warga baik tanpa beban maupun membawa beban.
Di awal pada saat akan dilaksanakannya proyek, salah satu pimpinan PP menjanjikan bahwa GKL-PP akan menjadi “tetangga” yang “baik” dan “akan sangat peduli lingkungan”. Tidak akan merugikan kehidupan warga sekitar. Namun apa yang terjadi, proyek berlangsung hampir 24 jam tiap hari dengan menimbulkan kebisingan yang sangat tanpa ada kontrol dari pengawas.
Polusi debu proyek yang pekat. Dijanjikan akan dipasang jaring penangkal debu namun juga tidak direalisasikan sehingga efeknya menimbulkan banyak warga dan anak-anak yang terkena penyakit kulit gatal-gatal dan ISPA.
Memang GKL-PP memberikan kartu berobat gratis ke RS Global Awal Bross, namun bukan berarti menyelesaikan masalah, karena siapa warga yang mau memilih sakit sekalipun ditanggung berobat secara gratis.
Terhadap lingkungan, GKL-PP memberikan tambahan lampu penerangan jalan dan perbaikan taman serta pendalaman waduk, namun hal itu dikerjakan hanya sekedarnya saja dimana tidak lebih dari 3 bulan taman-taman, jogging track yang dibuatnya sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi.
Sudah berkali-kali dilakukan pertemuan antara pengurus warga dengan perwakilan Pimpinan GKL-PP untuk membahas penyelesaian dampak negatif akibat proyek GKL. Namun tindak lanjut yang dilakukan GKL-PP hanya sekedar janji yang tidak pernah tuntas.
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial