Ibas Prihatin atas Penyiksaan TKI Di Luar Negeri

PACITAN – Edhie Baskoro Yudhoyono menyatakan prihatin dan sedih atas kasus yang menimpa Sumiati Binti Salan Mustapa (23), tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mengalami penyiksaan di Arab Saudi. Apalagi sebelumnya penganiayaan serupa pada TKI yang bekerja sebagai penata laksana rumah tangga di Arab Saudi beberapa kali terjadi.

“Saya menyatakan rasa keprihatinan dan kesedihan yang mendalam terhadap Ibu Sumiati,” kata Ibas ditemui wartawan saat kunjungan reses di Desa Belah, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Minggu (21/11/2010).
Menurut Ibas yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini,  tindak kekerasan terhadap TKI di luar negeri harus segera dihentikan. Dirinya juga mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah agar kejadian serupa tidak terulang.

“Instruksi presiden sudah jelas. Kementrian terkait harus melakukan langkah-langkah agar TKI kita merasa aman bekerja di luar negeri,” ujarnya.

Tak hanya itu, sebagai Anggota Komisi I DPR RI, Ibas terus mendorong terjadinya perjanjian bilateral antara pemerintah Indonesia dengan negara-negara yang menjadi tujuan para TKI, terutama Arab Saudi. Dengan adanya perjanjian perlindungan, terang Ibas kedepan insiden yang sangat melukai harga diri bangsa itu tidak terjadi lagi.

Ibas juga meminta kepada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) agar terus melakukan monitoring  terhadap TKI. Mulai dari pengiriman hingga penempatan TKI di luar negeri harus jelas dan terdata. Selain itu, BNP2TKI bisa memberikan alat komunikasi terhadap para TKI, sebagai upaya prefentif agar insiden serupa tidak terulang.

Diketahui, Sumiati, yang asal Dompu-Bima, Nusa Tenggara Barat ini, bekerja di keluarga majikan di Madinah sejak Juli 2010. Namun, Sumiati kerap disiksa secara kasar, bahkan bibir bagian atasnya digunting. Siksaan ini kemudian menimbulkan luka berat pada sekujur tubuh, wajah, dan kedua kakinya. Sumiati kini dalam perawatan intensif Rumah Sakit King Fahd Madinah, Arab Saudi. (frend)