Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Home > Finansial >
Real estat > Kenapa peringatan hari kemerdekaan tak semeriah peringatan hari besar lainnya???
Kenapa peringatan hari kemerdekaan tak semeriah peringatan hari besar lainnya???
735 dilihat
Ketika aku masih aku SD aku sering sekali mengikuti lomba 17 Agustus di dekat rumahku. Aku selalu menang lomba, salah satunya lomba masukin paku ke botol dan pawai sepeda. Lomba pawai sepedalah yang paling aku tunggu-tunggu karena itu ramai sekali. Aku hias sepedaku dengan tampilan yang sangat berbeda dari yang lainnya, berkeliling menggunakan sepeda sambil menyanyikan lagu 17 agustusan. semuanya dihias dengan merah dan putih. Entah mengapa jamanku dulu benar-benar meriah sekali. tetapi mengapa sekarang anak-anak tidak seheboh jamanku dulu? dan juga lomba-lomba sekarang ini lebih sedikit dan bahkan jarang. contohnya di daerahku ini sekarang. lomba-lomba sudah tidak ada lagi. Mengapa kesadaran akan nasionalisme kita menjadi agak berkurang? Apa yang salah dengan generasi ini?
Kecewa melihat kondisi sekarang ini, padahal sudah banyak sekali pengorbanan yang dilakukan para pejuang untuk merebut NKRI dari tangan penjajah, tapi malah kita yang tidak menghargai kemerdekaan tersebut. Terkadang aku bertanya sendiri dalam benak, mengapa peringatan kemerdekaan tahun ini sangat sepi ? Apa karena ada faktor-faktor tertentu ? Dan mengapa sebagai masyarakat, kita tidak merasakan semangat juang pengorbanan bangsa ini kembali ?
Dimana semangat juang mereka ? Hal ini secara tidak langsung tersirat dalam realita sepinya hari kemerdekaan. Apa kita sudah lupa akan jasa para pahlawan yang telah gugur? Terkadang saya merasa sangat kecewa dengan “nafsu” sementara untuk merasa menjadi seorang Indonesia dikala kita diolok-olok oleh bangsa lain.
Menurutku itu hanya pencitraan belaka, bagaimana tidak ? coba perhatikan nasib para pejuang veteran yang dulu ikut berjuang melawan penjajah. Lihat kehidupan mereka seperti tidak dianggap lagi sebagai pahlawan di medan perang. Kita itu rapuh di bagian dalam dan seolah-olah kuat di bagian luar, dalam menghadapi segala tantangan. Negara yang maju adalah negara yang menghargai para pejuang dan pahlawan yang telah gugur di medan perang dan tidak melupakan semua jasa mereka. Bahkan sekarang ini suasana 17 agustus banyak dimanfaatkan orang untuk pergi liburan bersama keluarga mereka.
Dalam mengisi suasana kemerdekaan pun, minat dari masyarakat sendiri pun sudah berkurang. Coba bayangkan dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya suasana kemerdekaan sudah tampak dalam 1 minggu sebelum hari kemerdekaan itu jatuh pada tanggal 17 Agustus, namun kini tidak ada lagi. Bahkan tak jarang saya temukan tiang-tiang bendera yang sudah lapuk bahkan dijadikan gantungan cucian ataubahkan rumah-rumah tidak memajang bendera merah putih di depan rumahnya. padahal waktu dulu hampir semua rumah ada benderanya. Miris sekali melihat ini.
Akuberharap kepada semua elemen masyarakat baik itu pemerintah dan siapapun mereka agar kita mampu menghargai para pejuang dan jasa mereka dalam merebut kemerdekaan RI 70 tahun silam. MERDEKA!! DIRGAHU REPUBLIK INDONESIA TIDAK AKAN MATI!
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.