Pada 4 Februari 2021, saya berbelanja online via Tokopedia dengan menggunakan pembayaran kartu kredit sistem cicilan 6 bulan, dan bunga 0%.
Barang yang saya beli adalah netbook dan tanaman. Netbook seharga Rp4.087.100 dan tanaman seharga Rp96.398.
Setelah melakukan transaksi pembayaran dan mengecek kembali, saya baru menyadari ternyata toko penjual netbook telah tidak aktif sekitar 1 (satu) bulan.
Akhirnya, saya memutuskan untuk membatalkan pesanan netbook dengan mengklik menu pembatalan.
Asumsi saya, Tokopedia tentunya langsung mengetahui hal ini dan memblok transaksi pembelian netbook, karena di history transaksi akun saya di Tokopedia juga tertera jelas "Pembatalan".
Masalah baru saya sadari, setelah saya mengecek billing statement kartu kredit saya di bulan Maret 2021.
Ternyata sudah 2 (dua) kali saya dikenakan pembayaran installment , dimulai dari Februari 2021 sejumlah total transaksi sesuai invoice, yaitu sebesar Rp720.791.
Kaget, sudah pasti. Bagaimana mungkin saya dibebankan untuk membayar cicilan barang yang tidak pernah saya terima alias sudah saya batalkan.
Seharusnya, kewajiban saya hanya membayar sejumlah 1 (satu) macam barang yang saya order, yakni tanaman seharga Rp96.398 plus biaya layanan yang entah berapa. Baru kemudian dibagi 6.
Terkait hal ini, saya segera menghubungi Customer Care Tokopedia melalui teks via akun saya.
Tidak disangka-sangka, tanggapan dari pihak customer care sungguh diluar dugaan. Customer care berkeras dana saya sudah dikembalikan.
Saya sudah mencoba memberi pengertian kepada customer care dengan asumsi yang bersangkutan salah tafsir.
Saya jelaskan detail berikut barang bukti berupa installment-installment saya, bahwa saya sudah dirugikan dengan tagihan selama 2 bulan ini.
Saya meminta pihak Tokopedia memberikan laporan kepada bank penerbit kartu kredit saya, dan memberitahu salah satu barang yang saya order telah dibatalkan, yang tentunya biaya yang harus saya bayar ikut batal juga.
Pusing debat kusir tiada akhir dengan Customer Care Tokopedia, akhirnya saya menghubungi bank penerbit kartu kredit saya.
Dalam percakapan, call center mengatakan bahwa pihak Tokopedia belum melakukan pembatalan atau laporan apapun mengenai transaksi barang yang telah saya batalkan. Itulah sebabnya selama 2 bulan (Februari dan Maret 2021) saya sudah ditagih cicilan 1 dan 2.
Selepas berkomunikasi dengan pihak bank, saya kembali menghubungi pihak Tokopedia dengan menjelaskan dan mengutarakan kembali apa yang dikatakan bank.
Tetapi di luar dugaan, alih-alih membuat laporan, pihak Tokopedia tetap bersikukuh sudah mengembalikan dana saya.
Bahkan, terakhir kali mengatakan saya tetap harus membayar installment (cicilan) sesuai transaksi 2 (dua) barang. Hal yang tentunya sangat tidak masuk akal.
Dana yang saya bayarkan untuk barang yang telah saya batalkan masuk kemana?
Sudah merugikan orang lain, setelah itu pihak Tokopedia masih juga tidak bertanggung jawab dengan yang sudah terjadi. Sungguh mengenaskan kinerja customer care-nya.
Dengan menuliskan pengalaman buruk saya ini, saya harap masalah saya segera diselesaikan pihak Tokopedia.
Tentunya dengan membuat laporan yang jelas mengenai pembatalan barang yang telah saya order, agar di bulan depan saya sudah tidak ditagih lagi biaya siluman, dan kelebihan uang yang telah dibebankan di installment 1 dan 2 saya dikembalikan. (IRA)
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial