Nasdem Layu Sebelum Berkembang

Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, jika jabatan Ketua Umum sebuah partai akan di prioritaskan dan mendapat keistimewaan untuk mencalonkan dirinya sebagai presiden. Dan tak heran jika gonjang-ganjing partai Nasional Demokrat (Nasdem), dalam hal ini posisi Ketua Umum diincar untuk menjadikan calon presiden.

Namun jika lihat sejarah berdirinya Nasdem saat itu Surya Paloh justru mengatakan bahwa Nasdem tidak akan menjadi sebuah partai, justru pernyataannya tersebut saat ini terbalik, Nasdem semakin besar namanya yang pada akhirnya didaulat menjadi sebuah partai.
Pendapat saya adalah jika memang Paloh bersikeras mengincar posisi Ketua Umum untuk maju dalam Pilpres 2014 saya kira hal tersebut sangatlah berlebihan. Saat media mengulas mengenai gonjang-ganjing Nasdem dengan keluarnya Hary Tanoe ke Partai Hanura, mengindikasikan bahwa Paloh memang ingin para pesaing beratnya tersebut keluar dari partainya.

Jika Paloh masih terus melakukan intimidasi terhadap pesaing di partainya saya kira itu bisa merugikan partai tersebut, dengan kata lain nantinya justru kader-kader yang selama ini berjuang untuk Nasdem dengan sendirinya keluar. Seperti kasus Hary Tanoe yang saat ini justru berkiblat ke Hanura dengan indikasi bahwa Paloh memang menginginkan kursi Ketua Umum, yang secara otomatis nantinya bisa masuk dalam bursa pilpres.

Dan saya kira keluarnya Hary Tanoe justru akan merugikan Nasdem sendiri, kekuatan media dan keuangan HT sebenarnya sangat membantu membesarkan Nasdem itu sendiri. Dan bisa dibayangkan bagaimana Nasdem kedepannya, tanpa dukungan finansial yang kuat bisa jadi partai ini akan hilang dengan sendirinya tanpa sebuah dukungan yang kuat.

Jika Paloh masih terus melakukan hal yang merugikan partainya saya kira justru kedepannya akan menjadi sebuah boomerang, yang pada akhirnya rakyat justru kecewa terhadap dirinya. Sikap mengebu-gebu yang dilakukan Paloh, saya pikir itu juga akan mempengaruhi penilaian rakyat, justru rakyat menilainya negatif dengan gaya seperti itu, saat ini rakyat tidak butuh sebuah janji politik, namun kenyataan yang harus dilakukan.