Stop Kerjasama Dengan Bumiputera

Saya sangat kecewa dengan kinerja Bumi Putera. Saya nasabah Mitra Cerdas sejak tahun 2007 melalui cabang Galunggung Malang. Saya mengajukan penebusan (putus kontrak) tertanggal 1 Februari 2016. Pada saat pengajuan saya menanyakan kepada petugas diinformasikan klaim akan cair sekitar 3 bulan.

Dalam hati saya berpikir kenapa begitu lama, tapi terpaksa saya mengikuti saja prosedur di Bumiputera. Setelah tiga bulan berjalan tidak ada informasi apapun dan dana belum cair. Ketika saya konfirmasi dijawab, "Belum, mungkin karena dana ibu cukup besar". Dana saya cuma 65 juta bukan 65 triliun. Tapi, sekali lagi saya terpaksa maklum.

Bulan berikutnya (empat bulan), ketika dikonfirmasi, petugas sekali lagi bilang ,"Belum, bu. Sekarang cair pengajuan Desember". Artinya butuh waktu lima bulan untuk cair. Sekali lagi saya berupaya keras untuk mengais kesabaran saya. Bulan berikutnya (lima bulan) saya menanyakan lagi, petugas menjawab klaim saya sedang diajukan dispensasi.

Apa maksud dispensasi? Petugas menjelaskan bahwa dispensasi adalah pengajuan untuk dipercepat pencairannya. Saya ingin berbicara langsung dengan kepala cabang Ibu Mulatatik ternyata yang bersangkutan tidak di tempat. Akhirnya petugas mengatakan, “Oke bu, besok atau paling lambat minggu ini (saya telepon hari Rabu), Ibu akan saya telepon untuk memberitahukan kepastian kapan pencairan".

Sampai satu minggu berlalu tidak ada kabar. Minggu berikutnya saya mencoba menemui Kepala Cabang dengan mendatangi Bumiputera cabang Galunggung dan sekali lagi Kepala Cabang tidak di tempat. Saya minta dipertemukan dengan wakil atau siapapun dibawahnya. Akhirnya saya ditemui bapak Mohammad Bahrudin sebagai Kepala Administrasi Cabang Galunggung.

Dari pembicaraan kami, tidak ada yang bisa saya harapkan karena pembicaraan selalu diarahkan, "ini kewenangan kantor pusat". Namun demikian dari pembicaraan yang kurang lebih 30 menit, saya menangkap ada ketidakprofesionalan Bumiputera. Misalnya tidak ada standar prosedur pencairan dana, penjelasan yang cenderung bulet dan setiap kata yang kontradiktif membuat saya semakin kuat menyimpulkan bahwa Bank Bumiputer tidak profesional.

Melalui tulisan ini, saya mengingatkan kepada para pembaca untuk berhati-hati dengan rayuan agen Bumiputera dan cukup saya yang merasakan kejadian ini. Kedua, kepada pihak Bumiputera baik cabang, wilayah ataupun pusat mohon kejelasan tentang masalah ini. Jika tidak mampu mengelola, tolong jangan makin banyak korban seperti saya.