Kecewa dengan HSBC Premier

Pada bulan Oktober 2010 saya dihubungi oleh Andreas (HP 085717464***/02197992***) dari HSBC Premier cabang Tanah Abang, menawarkan untuk membuka rekening. Awalnya saya tolak namun Andreas mengatakan bahwa saya merupakan nasabah terpilih jadi apabila membuka rekening maka saya akan mendapatkan berbagai keuntungan seperti gratis untuk RTGS atau penarikan di ATM Bersama tanpa ada syarat apapun.

Saat itu saya berulang kali tanya dan menegaskan, apakah saya harus mengendapkan sejumlah dana, dijawab “tidak perlu”. Saya juga menanyakan apakah fasilitas ini hanya sementara dan berlaku untuk beberapa bulan pertama, Andreas menjelaskan lagi kalau saya mendapatkan fasilitas ini untuk seterusnya tanpa ada syarat apapun dan juga tidak ada biaya administrasi sama sekali.

Saya pun membuka rekening dengan 2 mata uang (rupiah dan USD) dengan nomor rekening 057-009227-8xx. Awalnya semua berjalan lancar, beberapa kali saya lakukan transaksi dengan mudah. Masalah timbul pada saat saya hendak melakukan penarikan tunai melalui cabang WTC pada tanggal 21 April 2011. Saat itu saya hendak melakukan penarikan sebesar $2760 dan alangkah terkejutnya ketika teller yang bernama Hapsari mengatakan bahwa saya dikenakan biaya sebesar $37 untuk melakukan penarikan itu.

Ketika saya tanyakan kenapa, dijawab karena saya tidak melakukan pengendapan dana yang seharusnya minimal Rp 500 juta untuk nasabah premier. Saya katakan bahwa pada awalnya saya dijanjikan tidak perlu untuk melakukan pengendapan dana. Namun Hapsari berkeras dan akhirnya dia harus menghubungi ke cabang Tanah Abang dulu untuk minta persetujuan penghapusan biaya.

Penghapusan biaya ini berlaku hanya untuk 1 kali dan saya juga diinfokan bahwa untuk rekening Rupiah saya akan dikenakan biaya administrasi Rp 250.000 per bulan, yang mana pada awalnya Andreas sudah menjamin bahwa saya tidak akan dikenakan biaya admin sama sekali. Saat itu saya harus menunggu 1 jam lebih hanya untuk melakukan penarikan padahal saya dikejar waktu karena harus melakukan pembayaran tiket pesawat dengan dollar yang mau saya ambil dari rekening saya tersebut.

Teller tersebut nampak tidak perduli dengan masalah saya, ketika saya jelaskan bahwa saya dijanjikan demikian dia tidak mengindahkan sama sekali. Bahkan ketika saya bertanya jawabannya selalu “mungkin ini, mungkin itu...”

Pada tanggal 22 April 2011 saya hubungi call center HSBC Premier untuk menyampaikan keluhan saya. Officer call center mengatakan bahwa mereka tidak dapat membantu apa-apa dan akan meneruskan keluhan ke RM saya (Novilia) yang katanya akan menghubungi saya di tanggal 25 pagi. Sampai saat ini saya sama sekali tidak pernah dihubungi oleh RM tersebut yang mungkin dia juga tidak perduli dengan apa yang saya alami.

Sering saya dengar kalau marketing tidak menepati janji untuk nasabah kartu kredit dan KTA, tapi saya tidak menyangka kalau bank sekelas HSBC juga melakukan hal seperti ini terhadap nasabah Premier-nya.

Erwin T
Pangkalan Jati VII Rt003/09
Jakarta