Saya adalah nasabah AXA Mandiri (asuransi Mandiri kesehatan prima) dengan nomor polis 8134428427. Sejak 28 Oktober 2013 saya bergabung dengan premi yang harus saya bayar sebesar Rp500 ribu per bulan.
Pada 2 Maret 2014 saya diopname di RS Hermina Palembang dengan dignosa diare akut dan vertigo. Saat itu pihak AXA meng-cover biaya opname saya selama empat hari dengan total kurang lebih Rp7 juta. Dari Rp10 juta biaya yang saya keluarkan dengan perincian selisih kelas perawatan, selisih dokter, biaya administrasi, obat vertigo,d an hasil lab kolesterol yang tidak ditanggung.
Oke saya maklumi saya harus menambah uang pribadi. Padahal kata agennya sebelum saya bergabung dengan AXA, "Segala macam penyakit bisa di-cover semua. Bisa berulang-ulang dalam satu tahun selama 90 hari per tahun." Saya pikir yang penting sudah di-cover banyak sama AXA jadi biarlah saya 'merugi' sedikit.
Kemudian kejadian berulang pada 24 Mei 2014. Saya kembali diopname di RS Siloam Palembang. Di sinilah awal derita dan kekecewaan saya yang memuncak. Sebelum tanggal 24 itu sudah kurang lebih satu minggu saya di rumah tidak bisa bangun, berdiri apalagi duduk. Saya pun tak mengerti apa penyebabnya. Apa kerena saya pernah terjatuh satu minggu yang lalu.
Singkat cerita saya dilarikan suami saya ke RS Siloam ke emergency pukul 10.00 kurang lebih. Setelah pemerikasaan dan pemberian obat kurang lebih dua jam saya di UGD RS Siloam saya diharuskan diopname di sana dikarenakan untuk pemerikasaan lebih lanjut tentang penyakit saya. Begitu dokter memberikan "perintah" untuk diopname suami saya pun segera mengurus asuransi saya ke pihak RS Siloam untuk memberikan KEPASTIAAN BISA/TIDAK-nya saya diopname di sana.
Setelah menunggu kurang lebih dua jam suami saya mengurus "kepastian" tersebut akhirnya pihak AXA memberika komfirmasi ke pihak RS Siloam bahwa saya bisa di-cover di sana walaupun kata suami saya awalnya pihak AXA menolak saya tapi karena didesak sama pihak RS Siloam untuk memberikan kepastian akhirnya pihak AXA meng-cover saya. Singkat cerita saya diopname di RS Siloam dengan jaminan kartu AXA Mandiri saya yang ditahan pihak RS Siloam.
Hati saya pun tenang, karena saya pikir saya "AMAN" dari biaya rumah sakit. Pemeriksaan pun berlanjut. USG, darah, torax, dan lain-lain pun diberikan pihak RS Siloam untuk memeriksa penyakit saya. Setelah hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa di bagian tulang belakang saya di lumbal 4, 5, 6 ada syaraf terjepit yang menyebabkan saya tidak bisa bagun dan beraktifitas.
Setelah hari kelima saya di RS Siloam pagi itu saya mendapatkan telepon dari bagian administrasi asuransi RS Siloam mengatakan bahwa pihak AXA Mandiri TIDAK bisa MENG-COVER penyakit saya. Bayangkan betapa syoknya saya pagi itu. Pihak AXA yang tadinya bilang ke pihak RS Siloam bahwa saya bisa di-cover tiba-tiba setelah lima hari saya dirawat di sana dengan gampangnya pihak AXA mengatakan tidak bisa meng-cover saya.
Pagi itu juga saya minta pulang paksa walaupun saya belum sehat. Setalah menunggu beberapa jam untuk mengurus administrasi rumah sakit betapa terkejutnya saya karena uang perawatan lima hari saya di RS Siloam sebesar Rp12.841.200. Uang sebesar itu harus saya keluarkan pagi hari itu agar saya bisa keluar dari rumah sakit.
Saya telepon pihak AXA untuk meminta kejelasan mengapa saya DIRUGIKAN LAHIR BATIN sama mereka. Dengan geramnya saat marah-marah ditelepon orang AXA hanya bilang, "Bukan tidak di-cover, Bu, tapi penyakit Ibu masih memerlukan penyelidikan dari dokter AXA untuk dipelajari, jd Ibu harus membayar sendiri dulu. Nanti setelah semua hasil pemeriksaan Siloam dikirimkan ke AXA dan dipelajari, nanti bisa kami telepon lagi Ibu untuk memastikan bisa atau tidaknya ter-cover penyakit Ibu."
Bukan main saya jadi tambaha marah. Saya bilang pada mereka, "Mengapa kalian berani bilang ke Siloam bahwa saya bisa dirawat di sana tapi kenyataannya setelah lima hari dirawat kalian baru memberikan fax ke Siloam kalau saya tidak bisa di-cover AXA." Alasan mereka bilang, "Karena pihak Siloam tidak memberikan resume dokter 1X24 jam. Pihak Siloam memberikan resume-nya 2x24 jam."
Terus mengapa bisa saya harus menunggu selama lima hari di Siloam baru pihak AXA memutuskan bahwa saya tidak ter-cover. Mengapa tidak hari itulah waktu saya pertama masuk RS tidak ditolak AXA, tapi mereka meng-cover saya. Kalaupun ada misscommunication antara Siloam dan AXA, mengapa harus saya yang DIRUGIKAN? Harusnya pihak AXA harus bisa memertanggungjawabkan kesalahan mereka bukan dengan "menyiksa" saya.
Setelah saya marah-marah ditelepon dengan petugas AXA Jakarta akhirnya saya membayar sendiri uang perawatan saya dengan mencari pinjaman sana-sini dengan harapan bahwa pihak AXA mau memertanggungjawabkan kesalahannya dan mengganti uang saya. Semua hasil yang saya dapatkan dari pemeriksaan di Siloam telah saya kirimkan yang asli semua tanpa terkecuali melalui agen AXA yg ada di Palembang pada 30 Mei 2014.
Tapi kenyataanya sampai detik ini saya menunggu uang saya diganti pihak AXA tapi sama sekali tidak ada alias NOL. Tiap hari saya menunggu dapat telepon dari AXA dan memberikan kabar gembira uang saya dikembalikan karena uang tersebut sebagian saya dapatkan dari meminjam uang orang dan itu harus dikembalikan. Sementara orang AXA yang menjanjikan saya satu minggu untuk proses tapi sampai detik ini sudah saru bulan saya menunggu belum juga ada kabar.
Terakhir saya dapat surat dari AXA yang mengatakan bahwa berkas saya belum lengkap pada 18 Juni. Padahal semua berkas-berkas yang asli sudah saya kirimkan melalui agen yang di Palembang. Lalu saya tanya pada agenya yang di Palembang bahwa berkasnya sudah dikirim kembali ke Jakarta. Saya tunggu-tunggu sampai sekarang masih saja tak ada kabar. Capek bila hari menelpon AXA lagi. Capek hati, pikiran, dan pulsa.
Coba dari awal pihak AXA tidak menerima saya di Siloam, mana mungkin saya masuk di sana. Pasti saya menggunakan BPJS punya suami saya. Sejujurnya saya rela menyisihkan sebagian pengasilan kami utk ikut program AXA dikarenakan tidak mau repot dengan BPJS. Tidak sedikit uang yang saya investasikan ke asuransi AXA Mandiri. Anak-anak, suami, dan saya semua ikut program AXA. Dari perlindungan kesehatan, pendidikan, kecelakaan hingga saya harus merogoh koocek sebesar Rp23 juta per tahun untuk membayar smua asuransi yang diikuti keluarga saya.
Tergiur investasi untuk anak-anak makan saya ikuti semua. Bahkan asuransi punya suami saya sudah berjalan empat tahun lebih. Tolonglah AXA Mandiri yang terhormat. Bantu masalah saya ini. Kesalahan siapa ini. Jangan MERUGIKAN saya NASABAH setia kalian. Kami sekeluarga ini semua ikut AXA, Bahkan sepupu, tetangga, orang yang tidak saya kenalpun saya anjurkan ikut AXA biar ter-cover semua dan banyak yang sudah ikut asuransi AXA atas referensi dari saya, padahal saya bukan agennya loh. Itu saya lakukan karena saya PERCAYA AXA Mandiri bukan asuransi bodong.
Satu bulan sudah saya menunggu uang saya bisa diganti karena sebagian uang itu ada yang harus saya bayarkan kepada orang lain. Tolong jangan digantungkan masalah saya ini. Malu saya harus begini terus. Jangan buat saya dan keluarga saya kecewa dengan AXA dan memberhentikan semua investasi Rp23 juta per tahun yang saya investasikan ke AXA. Sebenarnya saya tidak ingin menjelek-jelekan AXA tapi karena saya tidak pernah dapat kepastian dan selalu dikekar-keja orang, itu membuat saya stress. Tolonglah saya diberikan HAK saya, jangan rugikan saya sebagai nasabah setia Anda, AXA Mandiri.
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial