Kecewa Klaim Ditolak Sequislife

Saya adalah pemegang polis SequislinQ Protector Plus (Q Health Platinum Plan B) dari Sequislife dengan nomor polis 1000243987, masuk pada tahun 2010 atas nama Nursalim Satya Djaja. Sekitar dua bulan yang lalu saya ada keluhan disekitar leher akibat terbentur dan selang beberapa hari kemudian karena sakit dan pening saya berobat di salah satu rumah sakit di Penang. Untuk memastikannya, dokter di Penang merekomendasikan untuk melakukan prosedur MRI (Magnetic Resonance Image) dan rawat nginap dari hasil MRI tersebut disimpulkan urat pada leher saya terjepit. Sepulangnya dari Penang saya menyiapkan dokumen dan menyampaikan klaim terhadap Sequislife dengan nilai klaim yang hanya sekitar RM.2,000. Setelah saya tunggu satu bulan tidak ada kabar dari Sequislife, saya kembali mengajukan surat keberatan untuk menanyakan kabar dari klaim tersebut.

Setelah sekitar 20 hari dari surat keberatan tersebut, saya menerima surat balasan dari Sequislife yang menyatakan bahwa klaim saya ditolak dengan alasan tidak ditemukan indikasi bahwa penyakit saya itu perlu dilakukan rawat inap. Lebih terkejut lagi saya membaca kalimat yang sengaja ditebalkan oleh pihak Sequislife yang berbunyi : Fakta bahwa Dokter yang merawat Tertanggung menganjurkan suatu jasa, tes pendukung atau diagnosa, perawatan, pembedahan, dan/atau rawat inap tidak secara otomatis diklasifikasikan sebagai “Diperlukan secara Medis”. Kalimat tersebut berarti meskipun dokter di Penang telah memutuskan penyakit saya perlu dilakukan prosedur MRI dan rawat inap, dengan hasil diagnosa dan dokumen pendukung lainnya yang sudah distempel oleh pihak rumah sakit dengan tandatangan dari sang dokter, toh belum tentu saya bisa mendapatkan klaim tersebut karena terakhir pihak Sequislife lah yang memutuskan bahwa penyakit saya ini tidak layak disetujui klaimnya karena penyakit saya ini sebenarnya tidak diperlukan rawat inap.

Bagaimana pula pada suatu hari nanti apabila saya menderita keluhan penyakit yang sama atau penyakit lain yang memerlukan prosedur pembedahan dan dokter telah melakukan prosedur pembedahan tersebut dan ternyata pihak Sequislife menyatakan secara sepihak bahwa penyakit saya ini tidak memerlukan prosedur pembedahan? Kalau begitu saya atau nasabah Sequislife lainnya seharusnya mencari tim dokter Sequislife saja dan membiarkan tim dokter Sequislife yang menangani penyakit kita karena belum tentu prosedur yang dilakukan oleh dokter yang lain disetujui oleh perusahaan asuransi Sequislife. Saya membayar premi sebesar Rp.8.400.000 per tahun dan klaim saya kali ini hanya sebesar RM2,000 sudah ditolak dengan alasan yang tidak masuk akal. Malah agen yang menawarkan jasa asuransi ini sampai-sampai merasa berkewajiban untuk membayar jumlah klaim tersebut seluruhnya kepada saya dengan uangnya sendiri tetapi saya tolak karena masalah ini memang bukan semata-mata karena uang.

Dengan terbitnya keluhan saya di surat pembaca Kompas.com ini, saya juga mengirimkan copy yang sama kepada dokter di Penang yang menangani penyakit saya karena saya baik selaku nasabah Sequislife ataupun pasien yang urat lehernya sudah terjepit, masih terjepit oleh masalah ini ditengah-tengah. Sebenarnya pihak mana yang lebih berkompeten memutuskan sebenarnya penyakit saya ini perlu dilakukan rawat inap atau tidak? Dokter di Penang atau pihak Sequislife? Saya sangat kecewa dengan Sequislife dan kiranya pengalaman yang saya bagi di surat pembaca ini dapat dijadikan pelajaran bagi nasabah asuransi lainnya agar bisa lebih jeli lagi memilih mana perusahaan asuransi yang benar-benar bisa membantu, jangan pula sudah jatuh masih ketimpa tangga pula.

NURSALIM SATYA DJAJA
JALAN ASIA NO.169 C
MEDAN