Sriwijaya Air Sangat Merugikan Para Penumpang
24 July 2012
Transportasi & Fasilitas Umum
Pada tanggal 20 Juli 2012, saya bersama 4 (empat) orang team dari sebuah Yayasan kemanusiaan pergi dari Jakarta ke Pontianak dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ180 yang berangkat dari Jakarta pada pukul 6 pagi dan sampai disana pukul 7.25 pagi. Tujuan kami adalah untuk melakukan bakti sosial dan untuk itu membawa 9 (sembilan) kardus besar yang diperlukan untuk bakti sosial pada hari tersebut.Sesampainya kami di Pontianak, kami dan kebanyakkan (lebih dari 50%) penumpang lainnya sangat dikagetkan dengan pemberitahuan bahwa barang-barang kami yang ada di bagasi ternyata ditinggalkan di Jakarta karena kesalahan teknis dari pihak Sriwijaya Air. Saat itu juga, saya dan para penumpang yang lainnya meminta pertanggung jawaban dari pihak ground manager Sriwijaya Air di Pontianak yaitu Bapak Deni. Namun jawaban Pak Deni sungguh mengecewakan kami semua. Barang-barang kami yang tertinggal akan diantar pada penerbangan Sriwijaya Air selanjutnya dan akan dikirimkan lewat TIKI ke alamat kami.Permasalahannya, Bakti Sosial yang akan kami adakan bertempat di Tikalong, yaitu sekitar 3,5 jam dari kota Pontianak dan kami harus segera kesana. Namun Pak Deni mengatakan bahwa barang-barang kami tidak mungkin dapat diantarkan ke sana pada hari itu juga, karena melalui Tiki hanya dapat sampai sekitar 1-3 hari dari hari tersebut. Akhirnya, saya memutuskan untuk menunggu di Pontianak sampai pesawat selanjutnya mendarat di Pontianak yaitu sekitar pukul 12.45 siang. Hal ini sangat merugikan saya dan team yang berniat untuk mengadakan bakti sosial. Ada banyak kerugian yang ditimbulkan oleh karena ulah pihak Sriwijaya Air yang sangat tidak bertanggung jawab dan tanpa pemberitahuan sebelumnya.Hari itu juga, Saya memutuskan untuk menelepon ke Kantor Pusat Sriwijaya Air dan berbicara dengan Ms/Mrs. Vicky selaku Public Relations dari Sriwijaya Air untuk meminta pertanggung jawaban dari pihak Sriwijaya Air, namun jawaban ibu Vicky sangat mengecewakan saya ketika beliau berkata bahwa hal maksimal yang dapat dilakukan Sriwijaya Air adalah memastikan barang-barang kami sampai di Pontianak pada penerbangan selanjutnya.Saya dan para penumpang Sriwijaya Air yang lain, sangatlah dirugikan oleh karena hal ini, dan meminta pertanggung jawaban kepada pihak Sriwijaya Air, atas kerugian yang saya derita, baik material maupun immaterial (Waktu, Bensin, Acara yang di delay, planning yang dibatalkan, dan lain-lain). Dan untuk sebuah perusahaan seperti Sriwijaya Air, seharusnya lebih bertanggung jawab daripada sekedar kata "maaf". Samuel Andri Pelepah Indah 1 LA 7 no 21 Jakarta Utara
975 dilihat