Dirugikan DBL Travelindo pada Garuda Travel Fair (GATF)
02 February 2017
Transportasi & Fasilitas Umum
Buat sharing biar agan-agan pilih travel agent yang terpercaya, dan selalu pastikan e-ticket ke Garuda jauh-jauh hari sebelumnya walaupun di forum resmi GATF. Sudah ditampilkan juga dalam link berikut: http://mediakonsumen.com/2017/02/01/...avel-fair-gatf So black list DBL Travelindo dan black list owner-nya LAURA ya GAN Kepada Yth, Customer Care Garuda Indonesia Dengan Hormat, Pada tanggal 7 oktober 16, kami sekeluarga terdiri dari 9 (Sembilan) orang, memesan ticket PP di Garuda Travel Fair melalui DBL Travelindo dengan beralamat di Thamrin City Lt. 3 Blok G27 No. 17 Jakarta Pusat, telp 021-22393012 cq. Ibu Laura dengan No. KTP: 317203630981**** beralamat di Jl. Karbela III (alamat lengkap ada pada redaksi), nomor telepon: 081808217***, sebagai travel agent yang membuka stand di GATF. Kami memesan untuk perjalanan dari CGK ke Kuala Lumpur (KL) untuk perjalanan tanggal 23 Desember 16 dan kepulangan tanggal 27 Desember 16. Pembayaran dilakukan tunai hari itu juga dan sebagai buktinya DBL Travelindo mengeluarkan konfirmasi tiket dengan dua jadwal penerbangan berbeda terhadap kami sekeluarga dengan nomor e-ticket Garuda 1261077599321 s/d 4 dan 1261077597831 (terlampir). Pada tanggal 22 Desember 2016, kami bermaksud melakukan check-in via website namun gagal dan setelah mengecek kepada CS Garuda via phone, ternyata 5 (lima) dari 9 (Sembilan) e-ticket yang diberikan sebelumnya tidak sesuai, terdaftar atas nama orang lain untuk perjalanan ke Hongkong tanggal 7 Maret 2017. Kemudian kami menghubungi DBL Travelindo dan diyakinkan oleh DBL Travelindo bahwa kami dan keluarga pasti bisa berangkat sesuai jadwal yaitu tanggal 23 Desember 2016 pukul 14.15. Keesokan harinya, sesuai jadwal keberangkatan diatas, kami pergi ke bandara CGK terminal 2 (dua) namun pada kenyataannya kami gagal berangkat dengan penerbangan yang sama maupun berikutnya, janji pasti berangkat dengan penerbangan Garuda maupun dengan alternatif maskapai lainnya pada hari tersebut tidak bisa dipenuhi oleh DBL Travelindo. Akibatnya, rencana perjalanan kami sekeluarga ke KL, Malaysia pun gagal. DBL Travelindo menjanjikan untuk memberikan kompensasi yaitu berupa uang pergantian tiket dengan semua kerugian yang dialami kami yaitu biaya hotel yang terlanjur dibayar, biaya makan dan biaya taxi. Kerugian material yang kami alami yaitu senilai Rp 9.650.000 (Sembilan juta enam ratus lima puluh ribu Rupiah), belum menghitung kerugian non materiil yaitu liburan yang gagal dan stress pada keluarga kami berlima terdiri dari ibu hamil, 2 (anak) balita, orang tua 70 tahun dan saya sendiri. Dengan beritikad baik, kami berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan berbagai macam skenario yaitu pergantian uang dengan cara bertahap maupun pergantian berupa tiket penerbangan, namun sampai detik ini, DBL tidak mempunyai niat baik untuk menyelesaikannya kewajibannya kepada kami. Dengan surat ini, kami bermaksud menuntut beberapa hal yaitu: 1) Kompensasi dari Garuda atas gagalnya perjalanan kami berlima, mengacu kepada keterangan dari DBL Travelindo cq. Ibu Laura bahwa kesalahan e-ticket terjadi karena kesalahan system ticketing Garuda. 2) Penjelasan dari Garuda atas kesalahan system ticketing Garuda sehingga e-ticket yang kami terima tidak valid. 3) Dilakukan penyelidikan atas kemungkinan unsur penipuan e-ticket dalam kasus ini yang dilakukan oleh DBL Travelindo yang membuka stand di Garuda Travel Fair (GATF). Kami mempertanyakan background check yang dilakukan Garuda menyetujui DBL Travelindo sebagai agent resmi GATF. 4) Melakukan black-list keagenan dari DBL Travelindo terhadap bisnis Garuda Indonesia dan anak perusahaan, dan melakukan upaya yang dianggap perlu terhadap instansi terkait di industri travel mengenai reputasi DBL Travelindo. 5) Memohon untuk dilakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap praktek travel agent yang berpotensi merugikan konsumen, terutama dalam kegiatan GATF kedepannya. Kami mengharapkan tanggapan dari Bapak/Ibu sesegera mungkin, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Indra BSD City Tangerang – Banten Catatan redaksi: Penulis juga melampirkan surat pernyataan bermaterai dari DBL Travelindo yang pada intinya mengakui adanya kesalahan yang menyebabkan tiket tidak valid dan menyatakan kesanggupan untuk mengembalikan uang sejumlah Rp9.650.000 yang dicicil dua kali, masing-masing Rp4.825.000 pada 13 dan 20 Januari 2017. Namun sampai saat surat dikirim ke redaksi (1/2/2017) penulis mengaku belum menerima pengembalian dana yang dijanjikan. Ini yg namanya Laura Penampakan toko di Thamrin City, udah mo bangkrut kayaknya sering tutup Ini e-ticket yang tidak valid, penipuan
830 dilihat