Service Helpdesk Lion Air Tidak Professional
16 August 2014
Transportasi & Fasilitas Umum
Saya adalah Freddy Gunawan, suami penumpang penerbangan Lion Air JT-214 dari Cengkareng (JKT) menuju ke Kualanamu (MDN) pukul 09:20 WIB tanggal 16 Agustus 2014. Istri saya sudah check-in dan menuju ke boarding gate sekitar pukul 08:45. Setelah mengantarkan dan berpisah, 5 menit kemudian saya menemukan bahwa HP istri saya terbawa di kantong celana saya. Saya berusaha menyusul untuk menyerahkan HP tersebut, tetapi oleh petugas bandara (Angkasa Pura) tidak diperbolehkan karena saya tidak mempunyai tiket pesawat. Petugas tersebut menyarankan untuk menemui petugas Lion Air di counter check-in untuk membantu menyelesaikan masalah saya berikut ini. Saya turun untuk menemui petugas Helpdesk Lion Air (counter 27 dekat pembayaran passenger service di terminal 1B). Di sana saya menyampaikan permasalahan saya, dan petugas Lion Air bernama Bekti (cewek) menghubungi gate B2 untuk paging nama istri saya (announcement melalui pengeras suara). 5 menit saya menunggu dan tidak ada informasi apakah istri saya mengetahui bahwa HP’nya tertinggal atau tidak. Saya berusaha bertanya kepada 3-4 petugas Helpdesk Lion Air yang lain, tetapi tidak dihiraukan dengan alasan sudah dipaging dan saya tinggal menunggu saja. 15 menit berlalu, istri saya belum turun dan petugas Lion Air hanya bisa berkata, “Kami sudah melaksanakan tugas kami dengan mempaging nama istri saya”. Tepat pukul 09:20, ada pengumuman bahwa penumpang penerbangan JT-214 harus segera boarding. Karena belum ada kabar dari istri, saya naik kembali ke atas apakah petugas Angkasa Pura bisa membantu mengantarkan HP milik istri ke gate B2. Kembali, petugas bandara hanya berkata hal tersebut bisa dibantu oleh petugas Lion Air. Kembali lagi turun ke bawah bertanya dengan 3 petugas Lion Air yang sebelumnya saya temui, mereka hanya diam saja dan menyuruh saya menunggu. Pada akhirnya, 1 petugas Lion Air berseragam berbeda (Supervisor atau Manager in-charge mungkin) bersedia membantu mengantarkan HP tersebut ke istri saya. Beliau berlari dan menyuruh saya menunggu di counter tersebut jika nantinya istri saya tidak ketemu. 15 menit menunggu, petugas Lion Air tersebut berkata bahwa seluruh penumpang JT-214 sudah naik pesawat dengan menggunakan bus di lapangan Alpha. Karena terlalu jauh, petugas tersebut berkata tidak bisa mengantarkan karena pesawat sudah akan berangkat. Menyadari hal tersebut, saya hanya bisa pasrah mengetahui bahwa istri dan anak saya yang masih bayi (berumur 1 tahun) tanpa alat komunikasi yang bisa dihubungi sama sekali. Selama menunggu kurang lebih 45 menit di sekitar counter 27 terminal 1B, saya juga melihat ada calon penumpang menggunakan kursi roda (disabled) menunggu setengah jam di depan Helpdesk Lion Air tanpa ada yang berusaha membantu padahal sudah waktunya untuk menuju boarding gate (pengantar calon penumpang tersebut berkata penerbangan pukul 10:20). Beruntungnya, istri dan anak saya mempunyai keluarga di Medan yang bisa saya hubungi untuk segera menjemput di terminal kedatangan Kualanamu. Jika tidak, terbayangkah nasib istri & anak saya repot dan kebingungan tanpa ada alat komunikasi sama sekali? Masihkah Anda percaya dengan Lion Air mengantarkan penumpang sampai ke tujuan dengan aman dan nyaman jika mengantarkan HP yang tertinggal saja tidak becus? Petugas Lion Air yang ada lebih cocok sebagai HELLdesk daripada Helpdesk karena tidak berguna alias useless. Terima kasih. Salam, Freddy Gunawan
790 dilihat