Surat Pembaca Indonesia

Angkasa Pura Tidak Memiliki Rasa

Transportasi & Fasilitas Umum

Mudik yang lalu 13/08/12 dan pulang 27/08/12, kami sekeluarga 7 orang (3anak+suami/istri+1Nenek+1Bibi) menuju Jakarta-Gorontalo–Manado-Jakarta menggunakan maskapai Garuda (PP). Inilah pengalaman yang jauh dari rasa atas service yang diberikan oleh Angkasa Pura. Bandara Soekarno Hatta:1. Toilet bau pesing dan kotor2. Sarana air Minum Gratis yang disediakan rusak/tidak bisa dipakai3. Waktu pulang, ketika menaikan barang ke taxi bandara resmi (Innova, bukan taxi gelap karena saya sewa di counter taxi kedatangan) para kuli memaksa menaikan barang dan mereka minta duit dan itu hanya dilihat saja oleh petugas bandara (pembiaran)4. Parkir yang bayar mahal, namun tak ada informasi ketersediaan space di depan sehingga mencari space kosong harus menghabiskan waktu +- 20 menit, karena tak ada petugas yang mengarahkan Bandara Jalaludin Gorontalo 1. Tidak ada satupun troli di ruang kedatangan, namun ada beberapa kuli yang pegang troli dan mereka harus dibayar untuk hal itu. Bagasi saya ada sekitar 17koli dengan terpaksa membayar mereka dengan harga yang tidak wajar menurut saya. 2. Ruang kedatangan tidak steril, karena orang bisa masuk tanpa hambatan sehingga sangat ramai/sumpek meliputi penumpang, penjemput, porter, sopir taxi gelap, mungkin juga ada copet dsb, sementara space ruangan kecil sekali sehingga mirip dipasar senen.Bandara Sam Ratulangi Manado1. Tidak ada satupun troli tersedia gratis diruang kedatangan untuk digunakan, sementara para porter dengan gagah memegang troli. Saya terpaksa masuk keruang check in dan berhasil menemukan banyak troli yang berjejer rapi didekat tangga berjalan (bukan bekas pakai penumpang sebelumnya), jadi memang ini tak ada keinginan angkasa pura melayani pelanggannya. Pertanyaan saya pada Manajemen Angkasa Pura, yang dibayar mahal oleh perusahaan yang dimilik rakyat Indonesia, bukan milik kalian? 1. Service/pelayanan yang mana yang harus anda sediakan pada kami untuk airport tax mahal yang telah kami bayarkan.2. Apahkah kami harus mengeluarkan duit extra lagi untuk pelayanan yang seharusnya wajib anda sediakan.3. Apahkan anda masih punya rasa/empati/malu, terhadap service yang saya jelaskan diatas.4. Tolong pertanyaan diatas jangan dijawab dengan kata standar, “Kami masih terus meningkatkan pelayanan”, “Maaf atas ketidaknyaman”, “Itu hanya ulah oknum oknum saja”, “Karena hari lebaran jadi agak ramai” (memangnya lebarang baru kali ini). Kalau ini jawaban kalian, maka ? (saya tidak mengerti logika kalian semua)5. Masalah diatas bukan terjadi hanya hari ini saja, namun sudah lama, lama, lama, lama sekali. Coba anda jika diposisi saya sebagai pengguna service dan anda dilayani seperti diatas untuk layanan yang seharusnya anda terima, dan anda tidak memiliki uang banyak yang harus dihamburkan untuk hal hal yang seharusnya bisa dihemat, cobalah berpikir dengan jernih, apahkah ini fair?Mentri BUMN, Bapak Dahlan Iskandar Anda mungkin bisa saja dinobatkan sebagai servant of the year atas dedikasi anda menjadi tukang pel dirumah Angkasa Pura. Padahal servant yang original di masa lebaran banyak yang belum mau bekerja, namun anda hebat. Terima kasih pak saya salut sama anda. Kedepan pak, tolong pilih manajemen yang punya rasa/hati/empati/malu terhadap jabatan dan gaji yang mereka terima dari perusahaan milik rakyat. Pilihlah orang yang bisa bekerja menggunkan logika, yang bisa membedakan antara investasi dengan biaya. Sarana/Prasarana yang mereka sediakan tersebut jangan dianggap sebagai biaya yang akan menguragi performance keuangan mereka, namun sebagai investasi untuk menghasilan pendapatan yang bisa mereka nikmati selamanya jika dirawat/maintance terus menerus. Garuda Indonesia Pelayanan anda baik menurut saya, dan kami semua puas atas pelayanan anda tersebut terima kasih Joni Indra Menteng Wadas Timur no 17 Pasar Manggis Jakarta Selatan


1000 dilihat