Surat Pembaca Indonesia

Kinerja Layanan Air Asia Mengecewakan

Transportasi & Fasilitas Umum

Kami pernah menulis keluhan ini pada harian yg sama dengan judul “Kecewa gunakan E-Boarding Pass Air Asia” pada tanggal 28 Februari 2011. Namun sampai tulisan ini dimuat kembali hari ini, kami belum pernah mendapat respon apapun dari pihak maskapai Air Asia. Sekilas mengulang insiden ini bermula ketika kami hendak kembali ke tanah air Indonesia setelah berlibur di Hongkong. Kami sekeluarga gagal terbang dikarenakan kinerja layanan yang buruk dari maskapai ini, di mana kami mendapatkan 2X informasi yang salah dari pihak otorita bandara HKIA di bagian informasi yang kami yakini hal itu diakibatkan oleh misskomunikasi antara pihak Air Asia dengan pihak otorita bandara, yaitu : Pertama, di mana kami diinformasikan bahwa kami dapat boarding melalui terminal 1 berhubung kami sudah melakukan cek in (via web) dan tidak ada bagasi dan ternyata itu salah yang seharusnya boarding melalui terminal 2, Kedua, kami diinstruksikan untuk print ulang e-boarding pass yang seharusnya tidak perlu dilakukan dan cukup hanya membubuhi stempel pd e-boarding pass yang berakibat kami kekurangan waktu untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dgn penerbangan kami saat itu.Yang lebih gawatnya lagi ketika kami mencapai boarding gate 50, petugas gatenya mengatakan pesawatnya barusan saja berangkat dan tidak ada pemberitahuan kepada mereka agar menunggu kami. Keesokan paginya kami ceritakan permasalahan kami pada petugas konter cek in Air Asia dan alangkah terkejutnya kami diharuskan membeli tiket baru lagi yang pada hari itu penerbangannya tidak ada direct flight (melalui Kuala Lumpur). Saya merasa dirampok saat itu. Kami telah mengajukan penuntutan ganti rugi secara materiil. Jika kami saat itu tidak melakukan web cek in, saya yakin pasti insiden ini tidak akan pernah terjadi. Maksud hati mau gampang urusan di bandara malah jadi menyengsarakan kami. Akibat insiden ini kami mengalami stress berat dan meninggalkan trauma yang sangat mendalam dan sampai saat ini masih kami rasakan. Pertanyaan kami, apakah ini memang disengaja oleh pihak Air Asia dgn membuat promo yang sangat menarik yaitu tiket yang murah bahkan murah banget yang akhirnya menjadi sebuah jebakan untuk mendapatkan uang yang lebih banyak yg disebabkan oleh kinerjanya yang buruk, di mana penumpang harus membeli tiketnya lagi saat itu yang tentunya harganya sudah sangat mahal sekali jika gagal terbang? Apakah seperti itu cara Air Asia dalam berbisnis? Apakah tidak ada lagi hati nurani dalam menjalankan bisnis? Masih layakkah maskapai Air Asia beroperasi untuk umum, jika sama sekali tidak ada penanganan laporan keluhan dari masyarakat umum? Kami menunggu konfirmasi dan tindak lanjut pihak Air Asia selaku perusahaan dari maskapai penerbangan profesional yang tidak akan mungkin mengambil uang konsumen dengan cara yang tidak terhormat. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Hormat kami,


982 dilihat