Surat Pembaca Indonesia

Pelayanan Lion Air Mengecewakan dan Merugikan Konsumen

Transportasi & Fasilitas Umum

Saya bersama 3 teman saya dan 1 orang penumpang lainnya hendak pulang dari Kuala Lumpur menuju Jakarta pada hari Jumat tanggal 30 Mei 2014 lalu menggunakan pesawat Lion Air. Namun pada hari tersebut kami berlima gagal terbang karena check in sudah ditutup. Yang saya ingin sampaikan disini adalah, saya sebagai penumpang merasa dirugikan, dikarenakan saya telat menuju counter check in diakibatkan kesalahan penulisan lokasi bandara di tiket saya dan 4 orang lainnya tersebut, di tiket tertulis bahwa keberangkatan melalui bandara KLIA ternyata keberangkatan seharusnya berada di KLIA 2. Saya bersama 3 orang teman saya membeli tiket KLIA Express dan langsung menuju KLIA, KLIA Express memiliki tenggat waktu untuk setiap keberangkatannya, setibanya kami di KLIA itu pada pukul 14.15 sehingga kami masih aman untuk melakukan check in karena pesawat kami berangkat pada pukul 15.30. Karena lokasi bandara yang sangat besar, kami mencari loket Lion Air dari A-F ternyata tidak ada counter lion air, akhirnya kami bertanya dengan staff setempat, ternyata lion air berada di KLIA 2. Jarak antara KLIA dengan KLIA 2 cukup jauh, dan harus menggunakan KLIA Express kembali, dan kami jg harus menunggu tenggat waktu kereta tersebut. sehingga kami baru tiba di counter check in lion air pada pukul 15.00. Pesawat belum berangkat dan kami berusaha untuk menjelaskan kondisi yang kami alami. Namun staf Lion Air sama sekali tidak mau perduli bahkan untuk membantu proses check in saja tidak. Tidak berapa lama datang lagi 1 penumpang dengan kejadian sama seperti yang kami alami, dan lagi pihak Lion Air tidak mau tahu. Dan bahkan yang tidak mau tahu itu mengaku sebagai MANAJER. Pihak lion air berkilah bawha mereka sudah pindah disana sejak 2 bulan lalu. Padahal bandara KLIA 2 baru secara resmi beroperasi selama 1 bulan dari tanggal 2 mMei 2014. Dan pihak lion air juga berkilah bahwa mereka sudah mengumumkan di media massa dan cetak tentang kepindahan tersebut. Mengapa pihak lion air menganggap kami sebagai konsumen harus tahu berita tersebut dari media massa? Kenapa semua informasi tersebut tidak di tulis dalam tiket kami? Pihak Lion Air juga menyalahkan kami sebagai konsumen, katanya hanya kami saja yang bermasalah dengan penulisan bandara tersebut. Astaga, mereka pikir apa kami juga mau untuk ketinggalan pesawat? Apa ada data yang menyebutkan bahwa hanya kami yang mengalami masalah tersebut? Sungguh tidak bertanggung jawab. Dan pihak lion air juga menyalahkan mungkin saja travel yang mencetak tiket salah tulis.  Saya memesan tiket via website Lion Air secara langsung. Dan print tiket melalui email yang dikirim ke email saya. Kenapa harus kami lagi sebagai konsumen yang disalahkan? Kenapa kalian pihak lion air tidak membantu sedikitpun? Padahal pesawat belum berangkat, dan tas kami bisa aja masuk ke cabin. Kenapa maskapai lain bisa memberi service kepada konsumen dengan lebih baik? Bukan dengan menyalahkan penumpang untuk semua kesalahan yang ada. Kami merasa sangat dirugikan, tiket kami pun hanya dihargai 10% dari harga beli, saya baca di fare rules lion air pun tidak tertera sama sekali mengenai tiket kami, jadi informasi apaa yang kami dapatkan sebagai konsumen? Kenapa hanya pernyataan sepihak yang kami dapat?Ddan untuk pembayaran juga harus menggunakan tunai. Bagaimana kalau pada saat itu kami tidak ada uang tunai? Kenapa semua serba dibuat suit sehingga kami tidak ada pilihan lagi selain membeli tiket baru seharga Rp 1,5 juta. Begitu juga dengan pihak Lion Air di Indonesia, kami dari malaysia menelepon customer care namun tetap tidak ada bantuan sama sekali. Semua lepas tangan, semua oper sana sini. Saya sungguh kecewa. Dan dengan ini saya tidak merekomendasikan lagi Lion air sebagai maskapai yang layak dipilih. Servicenya sangat mengecewakan. sungguh merugikan. Mohon untuk pihak lion air dapat berkca dan mengintrospeksi diri. Bahkan di website anda sampai pada hari ini semua pembelian ke kuala lumpur masih bertuliskan KLIA, bukan KLIA 2. Mohon pahami tidak semua orang pernah ke kuala lumpur dan mengerti proses perpindahan perusahaan anda. Bersikaplah bijak dan mau mengakui kesalahan jika memang kesalahan itu ada pada anda, bukan dengan balik menyerang konsumen yang sedang kesusahan yang seharusnya dapat selesai jika dari awal anda memberi bantuan dan memberi informasi yang benar. Terima kasih. Salam,


1179 dilihat