Surat Pembaca Indonesia

AirAsia Indonesia Tidak Profesional Menangani Refund

Transportasi & Fasilitas Umum

Pada 28 Maret 2014 saya membeli tiket AirAsia rute Yogya-Jakarta menggunakan QZ 7559 ETD pukul 06.50 kode booking F97P7M. Lalu tanpa alasan yang jelas, tanggal 12 April 2014 pihak AirAsia Indonesia membatalkan penerbangan saya tersebut. Di hari yang sama saya langsung menghubungi call center AirAsia Indonesia lalu disuruh oleh CS AirAsia untuk submit permohonan refund via eform. Pada 13 April 2014 pukul 21.44 saya menghubungi AirAsia Indonesia menanyakan status permohonan refund saya. Mendapatkan jawaban bahwa ada kesalahan pengisian metode pembayaran saya (di eform saya isi pembayaran menggunakan kartu kredit karena saya membeli di website tiket.com dan bayar menggunakan kartu kredit). Menurut CS AirAsia walaupun pakai kartu kredit. Namun pembelian melalui website travel agen maka refund akan dikembalikan melalui transfer bank. Lalu saya mengirim eform kembali sesuai saran CS AirAsia tersebut (sesuai janji akan mendapat respon dalam 5 hari kerja). Sampai dengan hari Rabu 23 April 2014 (hari kerja ke 6) tidak ada respon apapun, lalu saya menghubungi kembali call center AirAsia 23 April 2014 pukul 19.26, dan alangkah kesalnya saya ketika mendapat jawaban bahwa AirAsia telah menghubungi saya pada 22 April 2014 tetapi nomor saya tidak aktif (kan ada email dan SMS, AirAsia dapat menghubungi saya via email maupun SMS agar saya bisa telepon balik. Seperti halnya AirAsia cancel penerbangan dan HANYA diberitahu via email dan/atau SMS). Saya disarankan lagi untuk isi eform kembali. Namun saya menolak dengan alasan saya terlalu banyak dirugikan dan dipersulit untuk menuntut hak saya ini. Saya minta agar pihak AirAsia yg menghubungi saya, dan oleh CS dikatakan bahwa akan diusahakan akan di telepon keesokan harinya, 24 April 2014. Saya tunggu tetap tidak ada telepon apapun dari AirAsia perihal komplain ini. Lalu hari ini pukul 16.51 WIB saya menghubungi AirAsia kembali dan diterima oleh Sdr. Banyu. Dikatakan bahwa saya harus mengisi eform kembali (ke-3) dan terdapat kesalahan kembali penulisan kategori pembayaran. Menurut Sdr. Banyu ini saya harus menuliskan “kartu kredit” dan kekeh bahwa penulisan jenis pembayaran bukan “tunai” seperti yg dikatakan oleh CS AirAsia terdahulu. Sangat kaget, kesal, kecewa yang mana perusahaan sebesar AirAsia tidak punya standar yg jelas. Puluhan kali terbang bersama AirAsia baru sekali ini dikecewakan, ironisnya dikecewakan dalam rangka mengurus HAK saya. Mengurus hak saya saja dipersulit. Beberapa hal lain yg saya kecewakan yg mungkin bisa menjadi masukan bagi AirAsia: 1. Tidak mempunyai SDM yg mumpuni, masa CS 1 dengan yg lain memiliki jawaban berbeda, terkesan plinplan. Atau, apakah memang AirAsia yg tidak memiliki standar yang jelas? 2. Airasia tidak proaktif, selalu pelanggan yg buang banyak pulsa utk follow up yg menjadi hak milik pelanggan, padahal pembatalan oleh AirAsia. Semua kesalahan ada di AirAsia, pelanggan yg bersusah payah. 3. Tidak ada pemisahan perlakuan refund karena cancel oleh maskapai dengan refund karena kemauan pelanggan. Diharuskan melalui prosedur yang sama, padahal jelas, cancel sangat merugikan pelanggan, masih dibebani prosedur ini itu yang menyulitkan. Saya harap dengan ini AirAsia yg proaktif hubungi saya! Dan mungkin bagi calon pelanggan lain agar lebih selektif memilih maskapai yg profesional. Saya tidak akan merekomendasikan maskapai ini kepada orang lain apabila masih ada pilihan maskapai lain, rawan cancel, giliran diminta kembali haknya prosedurnya sulit banget.


1081 dilihat