Surat Pembaca Indonesia

Garuda "Berbelit" Indonesia

Transportasi & Fasilitas Umum

Lebih dari sebulan yang lalu (19/04) saya melakukan reservasi tiket melalui web Garuda Indonesia. Setelah mengisi kelengkapan jadwal penerbangan, laman berikutnya adalah metode pembayaran. Saya pilih metode dengan kartu kredit visa. Transaksi berhasil dan pembayaran tertagih ke kartu kredit mandiri saya pada pukul 12.07 (19/04) dengan kode bayar 296462 atas nama penumpang Kamilah, penerbangan terakhir dengan rute Jakarta-Palembang (GA0120) untuk 20 April 2013.Namun, dari laman web transaksi berhasil tersebut, saya tidak di-direct ke halaman resume yang memuat kode booking dan kode transaksi lainnya. Saya juga tidak mendapatkan surat elektronik (surel) tiket dari Garuda. Sekitar 12.30 siang (19/04) saya mengirim surel ke garuda menanyakan perihal tersebut. Tidak ada balasan hingga saat ini.Pada hari yang sama saya juga menghubungi customer service sampai tiga kali tapi tidak ada solusi yang ditawarkan selain mengirimkan permasalahan melalui surel. Sekitar pukul 14.00 saya mendatangi kantor Garuda Indonesia di bandara. Sangat mengecewakan pihak Garuda Indonesia tidak bisa memberi solusi sama sekali selain meminta saya menghubungi customer service melalui telepon dan email.Sementara untuk penerbangan hari itu mereka hanya bisa meminta saya untuk kembali mmembeli tiket. Karena tidak ada solusi, maka saya kembali melakukan pembelian tiket atas nama KAMILAH untuk 20 April 2013 penerbangan GA0116 pukul 18.45. Pukul 7 (20/04) saya menghubungi penyelia kartu kredit, mereka menyatakan tagihan sudah masuk dari Garuda Indonesia sebesar Rp 540.700 pada pukul 12.07 (19/04).Lalu, sampai sekarang persoalan saya tetap tidak menemui jalan keluar meski saya sudah mencoba menghubungi dengan berbagai cara, bahkan melalui media sosial, dan melalui bantuan manajer dari pihak Garuda Indonesia. Follow-up terakhir yang saya terima hanya penjelasan bahwa persoalan ini sedang dalam tahap investigasi. Itu pun setelah saya pontang-panting menghubungi secara personal kepada manajemen Garuda Indonesia. Apakah kalau tidak bisa menghubungi secara personal persoalan semacam ini tidak akan ditangani? Padahal ratusan juta penduduk Indonesia tidak mengenal manajemen Garuda Indonesia.Imbasnya, selain materil, pengalaman melelahkan ini membuat saya saya khawatir dan was-was kalau harus pesan tiket melalui web. Nilai tiket yang ditagihkan memang tidak besar. Saya pikir secara nilai, daya yang saya keluarkan baik melalui tenaga, waktu, hingga pulsa dan ongkos perjalanan ke bandara jauh lebih besar nilainya dari pada sekadar setengah-juta rupiah.Apalagi, tagihan tersebut juga akhirnya terpaksa saya lunasi karena tak kunjung ada solusi setelah sebulan lebih. Jadi, di mana kredibilitas perusahaan penerbangan pelat merah kebanggaan Indonesia ini? Mengatasi persoalan sesederhana ini saja kok berbelit-belit.Salam, Rika Novayanti Jalan Karbela Timur Nomor 26, Setiabudi Jakarta Selatan


944 dilihat