Surat Pembaca Indonesia

Garuda dan Citilink Airlines yang Tidak Bersahabat dengan Bayi/Anak

Transportasi & Fasilitas Umum

Pada hari Kamis, 10 Mei 2012, saya menggunakan GA 150 dari Jakarta menuju Batam. Pilihan ini saya lakukan dengan harapan saya bisa mendapatkan pelayanan yang baik dan rasa sedikit nyaman karena saya harus terbang dengan anak saya yang berusia 11.5 bulan. Berdasarkan beberapa informasi, biasanya penumpang dengan bayi, bisa mendapatkan perlakuan yang sedikit berbeda, paling tidak mendapatkan lokasi kursi yang lebih leluasa dan didahulukan pada saat akan naik/turun pesawat. Sayangnya, harapan tsb. sirna dimulai ketika saya check in, dimana petugas melayani dengan setengah hati, kalau pakai bahasa gaul "jutek". Untuk yang ini rasanya selama ini, saya belum pernah menemukan petugas yang ramah. Tiba di ruang tunggu, tidak lama kemudian, ada panggilan untuk boarding, dengan anjuran agar penumpang yang membawa anak untuk lebih dulu naik pesawat (hanya diumumkan 1x dan sangat cepat).Baru saja saya berdiri, antrian sudah panjang, dan tidak ada satu petugas pun yang membantu atau mengarahkan saya (yang saat itu menggendong anak) dan juga membawa tas bayi untuk dapat duluan naik ke pesawat. Tiba di dalam pesawat, pramugari yang bertugas "hanya" menyapa selamat pagi bla bla bla, tanpa ada keinginan untuk menawarkan bantuan, seperti : menanyakan nomor kursi, membantu menaikkan tas ke bagasi kabin. Saya mendapatkan tempat duduk nomor 28 (alias 2 dari belakang). Setelah duduk, tak lama kemudian, pramugari memberikan seat belt tambahan untuk anak, tanpa ada sedikitpun penawaran untuk membantu memasangkan atau memberitahu cara memasangnya (ini pengalaman saya pertama kali terbang dengan bayi). Saya pikir ok, saya cari sendiri caranya, walaupun memang tidak sulit.Pada saat akan take off, tidak ada sama sekali pengumuman/pemberitahuan dari pramugari, apabila membawa bayi, maka pada saat take off, bayi tsb. harus disusui atau diberi makanan agar telinganya tidak sakit (padahal hal ini merupakan standar internasional). Saya beruntung selama terbang, anak saya tidak rewel. Pada saat landing pun, pengumuman yang sama tidak dilakukan. Bahkan pada saat akan keluar dari pesawat, tidak ada satu pun pramugari yang menawarkan bantuan. LUAR BIASA. Saya pikir membayar lebih bisa mendapatkan lebih, ternyata tidak juga tuh.Saran saya kepada GA, jadilah airline yang terbaik diantara yang baik bukan yang buruk. Citilink Airline (dioperasikan oleh Garuda Indonesia). Saya memilih airlines ini untuk pulang keesokan harinya, 11 Mei 2012 (GA 039), rute Batam - Jakarta. Cukup maklum karena harganya murah, saya tidak berharap banyak kecuali masalah bayi dan keselamatan. Pramugari yang bertugas semua berwajah masam. Penumpang hampir penuh. Beberapa diantaranya juga membawa bayi/anak. Seperti Garuda, tidak ada sedikitpun bantuan atau anjuran kepada penumpang dengan anak untuk masuk ke pesawat terlebih dahulu. Tidak ada anjuran juga untuk memberikan minum/makan kepada bayi agar telinganya tidak sakit pada saat take off/landing. Tidak ada usaha sama sekali dari pramugari untuk membantu menenangkan anak yang rewel, misalnya dengan memberikan mainan/apapun. Padahal ada 3/4 pramugari yang bertugas saat itu. Dan tidak ada pelayanan makanan/minuman juga selama penerbangan.Jadi saya tidak tahu untuk apa begitu banyak pramugari ditugaskan kalau hanya untuk menyambut penumpang selain jualan on flight. Tidak ada usaha yang cukup gigih dari pramugari untuk mengingatkan penumpang yang masih menggunakan HP agar segera mematikannya demi alasan keselamatan. Sungguh sangat disayangkan airline dengan reputasi internasional sangat tidak bersahabat dengan bayi/anak. Saya tidak membayangkan apabila penerbangan yang ditempuh lebih dari 3 jam dengan pelayanan yang diberikan. Terima kasih. Donna Dorothy Jl. Anggrek Garuda VD, Kemanggisan Jakarta


1667 dilihat