Preman di Terminal Kampung Rambutan bekerja sama dengan Taksi dengan Argo Gila
02 November 2019
Transportasi & Fasilitas Umum
Okay ini setahu saya ya. Teman wanita saya sampai ke Kampung Rambutan. Rencananya naik transjakarta ke central park. Tetapi hujan. Tidak ada koridor yang menghubungkan tempat orang turun dari bus luar kota ke stasiun bus kampung rambutan yang ada atap. Beliau memanggil gocar dan grabcar. Nah ini yang lucu. Semuanya tau tau menolak. Ada preman yang menjaga kampung rambutan mengusir gocar dan grabcar. Tidak saja tidak ada koridor dengan atap, terminal kampung rambutan yang bus luar kota dan bus dalam kota ada retribusi 500 rupiah. Retribusi itu sering kali dimintai 1000 rupiah. Jadi tidak ada system tap seperti transjakarta dan lain lain. Akhirnya teman saya naik taksi. Waktu naik taksi ada yang minta 10 ribu lagi. Ditanya kenapa disuruh bayar saja. Naik taksi kalo pakai gocar kan sekitar 103. Dia tanya ama sopir taksinya. Ini argonya sudah 85 ya? Sopir taksinya bilang oh tidak, ini per km dikali 15 ribu. Alasannya disamakan dengan gocar dan gojek. Teman saya mau protest juga tidak berani takut diculik. Jadi kayaknya si sopir itu tidak punya argo yang ada harga rupiahnya. Mereka enak saja ngomong sudah sekian kilometer. Dikali 15 ribu lah, 50 ribu, 100 ribu juga kita mau apa. Kalo toh ada bukan itu yang dipakai. Kayaknya ada semacam 2 argo atau gimana. Gambar agak blur. Teman saya perempuan berbadan kecil. Semua gelap. Kalau argument bisa diculik. Sopir yang tidak tau arah berputar putar cukup jauh juga. Akhirnya kena 410 ribu total. Temanku kena 10 ribu ama preman kampung rambutan. 20 ribu buat tol. Dan sampai di tujuan bayar 380 ribu lagi. Ini foto foto yang berhasil kita kumpulkan Foto dashboard nggak jelas karena si cw hanya foto ngasal dan tidak fokus dengan alasan gelap. Tidak seperti taksi bluebird tidak ada identifikasi apapun di taksi ini. Tapi kalo taksinya terungkap bisa di check kalau foto dashboard menyerupai foto yang kita kirim. Nomor polisi ada ya. Kayaknya ini praktek umum. Seingat temanku, di dashboard itu tidak tampil harga. Kalo toh tampil, bukan itu yang di charge oleh si sopir. Tetapi ya itu, hitungan per km kali 15 ribu. Semua ini tidak akan bisa terjadi kalau tidak ada preman yang mencegah sopir gojek dan gocar untuk masuk. Konon preman yang sama juga memalaki sopir gojek dan gocar yang masuk Airport Sukarno Hatta. Ada uang bayar kalo ambil taksi di Sukarno Hatta dan itu katanya juga tidak resmi. Ini bisa di check oleh polisi atau wartawan dengan bekerja sama dengan sopir gocar atau grab car. Ya coba saja setir masuk atau ada wartawan coba ke terminal kampung rambutan pesan gocar dan grabcar. Untuk orang yang ke terminal kampung rambutan saya anjurkan untuk naik busway keluar dulu jauh dan jangan pesan taksi, gocar, grabcar di kampung rambutannya. Demikian juga dengan yang baru turun dari airport dll.
1069 dilihat