Surat Pembaca Indonesia

Sopir Uber sering menanyakan tujuan

Transportasi & Fasilitas Umum

Saya sering menggunakan uber dan biasanya saya cukup happy. Akhir akhir ini saya merasa amat kesal karena situasi yang sering kali terjadi. 1. Sopir uber menanyakan tujuan. Okay, ini kelihatannya normal. Nanti saya jelaskan mengapa ini sebetulnya masalah besar. 2. Bila si sopir tidak suka tujuan kita, si sopir akan meminta kita cancel 3. Kalau kita tidak cancel si sopir sering kali bengong. do nothing. Bilang macet lah. Apa lah. Dan kita tidak datang datang. 4. Tidak ada cara melaporkan ini ke uber dengan gampang. 5. Biasanya kalau kita cancel kita kena biaya. Bahkan kita meminta refund pun tetap saja saya ditagih di ride berikutnya Mengapa saya mempermasalahkan sopir uber menanyakan tujuan? Uber kan taksi online. Masak uber tidak bisa menunjukkan tujuan ke sopir lewat sumber mereka. Setahu saya uber memang sengaja tidak menunjukkan. Sopir uber juga seharusnya mengambil penumpang tanpa tau tujuan. Saya sudah konfirm ke sopir uber yang lain. Mereka mengiyakan. Dan saya juga manusiawi paham masalah sopir sopir itu. Mereka sudah cape kerja. Misal rumah mereka di Jakarta Timur. Mereka tidak mau menjemput customer yang mau ke Jakarta barat. Mereka mau customer yang searah. Itu mengapa mereka menanyakan tujuan dan ya begitulah. Akan tetapi uber tidak punya cara untuk enforce untuk memastikan sopir mereka tidak berbuat demikian. Soalnya customer tidak bisa report waktu belum di pick up. Kita bisa lapor kalo sudah pick up dan perjalanan sudah kelar. Tapi kalo belum di pick up kita tidak usah lapor. Saya berusaha menyelesaikan masalah ini dengan cara saya sendiri. Saya dari awal bilang tujuan saya lalu tanya, ini tidak masalah kan? Hasilnya, terlalu banyak sopir uber minta cancel bla bla bla bla.... Memang tujuan saya neraka? He he he he he.... Usul saya. Ada baiknya uber memperjelas policy mereka secara publik. Boleh tidak sopir menanyakan tujuan Kalo sopir tidak suka tujuan bagaimana? Usul saya uber seperti gojek saja. Sopir tau tujuan. Tidak suka ya mereka bisa cancel sendiri tanpa penalty (sekarang ini saya dengar sopir yang cancel di penalty besar). Beres. Saya tinggal berurusan dengan sopir yang memang mau searah. Kalo toh uber mau tegas, ya berikan customer kesempatan untuk report kalau kita ketemu masalah sebelum di pick up. Biasanya kalo sopir menanyakan tujuan itu saya sudah "ill feel". Cape juga kan ditolak 5-6 kali oleh sopir karena sopir tidak suka tujuan. Ya saya maunya deal dengan sopir yang sudah pasti mau jemput saya. kok jadi kayak harus "nawar" lagi. Alternative lain ya tunjukkan saja tujuan ke sopir atau biarkan sopir menaruh tujuan favorite supaya uber mereka bisa dicocokkan dengan customer searah.


574 dilihat