Surat Pembaca Indonesia

Sulitnya Pengaduan Uber dan Tarif yang Tiba-Tiba Berubah

Transportasi & Fasilitas Umum

Tanggal 8 Desember 2016, pagi hari saya menggunakan Uber motor dari rumah saya di Condet sampai ke kantor saya Jalan Haji Nawi Raya, Fatmawati, Jakarta Selatan. Tarif tertera di layar Rp.16.000 tanpa ada notif bahwa jam sibuk, permintaan banyak atau price dikalikan 1,7 kali karena traffic yang padat. Sampai di kantor, saya membayar sesuai dengan harga sebelum pemesanan ojek.Uber receipts yang dikirimkan ke email pun sama dengan nominal Rp.16.000. Jarak tempuh 11.57 Km dari Condet ke Fatmawati. Tidak ada macet kecuali mengantre lampu merah yang biasa, maksudnya tidak panjang dan tidak memakan waktu lama. Tanggal 9 Desember 2016, seperti halnya kemarin, saya mengorder Uber motor kembali. Harga yang tertera dilayar adalah Rp.16.500.Begitu mendapatkan driver, si driver tidak bisa dihubungi, saya berpikir mungkin karena sinyal dan lain sebagainya. Saya lihat di peta, driver agak lama berputar-putar di sekitaran tidak jauh dari rumah saya. Saya masih berpikir beliau sedang bingung dengan alamatnya. Saya menghubungi kembali namun tidak aktif. Akhirnya saya memutuskan SMS, meskipun buat saya hal yang aneh jika SMS sampai namun ditelepon tidak aktif. Nice try. Berhasil saya SMS.Driver membalas pesan saya dengan nomor yang berbeda dengan yang tertera diaplikasi, mengatakan bahwa sudah berada di dekat rumah saya. Perjalanan dimulai, dengan rute yang sama, alamat yang sama, dan kemacetan yang sama seperti kemarin. Namun, begitu sampai kantor dan saya ingin membayar, driver mengatakan bahwa totalnya adalah Rp. 39.500.Saya kaget. Saya minta driver untuk mengakhiri terlebih dahulu perjalanan pada aplikasinya. Benar saja, uber receipts yang saya terima melalui email nominalnya Rp. 39.500. Saya bilang bahwa saya kecewa. Saya menjelaskan bahwa yang tertera diawal sebelum saya pesan adalah Rp. 16.500. Driver memberikan alasan yang menurut saya tidak masuk akal: kan biasanya bisa dikali 1.7 mb' tarifnya karena macet.Saya bilang bahwa saya tahu untuk aturan seperti itu, dan saya tahu bahwa itu harus melalui persetujuan saya dahulu apakah akan diteruskan memesan ojek atau tidak. Sementara tadi sewaktu saya memesan tidak ada notif seperti itu. Saya juga bilang rute sama seperti kemarin dan tadi juga tidak macet. Tapi kenapa nominal berbeda jauh.Setalah membayar dan saya sudah di kantor, saya perhatikan dengan seksama bahwa jarak tempuh dengan alamat yang sama, rute yang sama, ternyata menjadi 23.96 KM. Hal yang sangat tidak masuk akal menurut saya. Dengan jarak yang hampir dua kali lipat seperti itu bisa saya gunakan dari rumah ke kantor dan dari kantor ke rumah lagi. Saya memiliki bukti receipts perjalanan kemarin dan hari ini. Namun saya tidak tahu harus mengadukan ke mana.Saya berniat melaporkan ini pada pihak Uber untuk minta penjelasan. Namun, setelah browsing, saya tidak mendapatkan contact center dari Uber. Lalu dialihkan pada mengirim email. Namun tetap saja tidak bisa dan ada balasan bahwa alamat email tersebut tidak bisa menerima email. Sehingga saya diminta melakukan pengaduan melalui aplikasi, yang mana disitu tidak ada pilihan untuk pengaduan yang saya maksud. Saya menggunakan Uber bukan hanya satu atau dua kali. Malah lebih sering menggunakan Uber Car. Untuk pertama kalinya saya sangat kecewa dengan pelayanannya.


1084 dilihat