Barang Tertinggal, Respon Uber Lambat dan Terkesan Tidak Perduli
29 November 2016
Transportasi & Fasilitas Umum
Saya memesan UBER pada tanggal 9 November 2016 jam 2.50 pagi dengan tujuan bandara Soekarno Hatta. Perjalanan dilakukan dengan driver Danil menggunakan Dtasun Go. Perjalanan ditempuh kurang lebih 45 menit. Saat saya turun sekitar 5-7 menit saya menyadari Handphone Samsung Galaxy Note 3 saya tertinggal.Saya coba hubungi berkali-kali menggunakan HP rekan saya namun tidak ada respon. Selanjutnya saya terbang ke Balikpapan untuk menuju Samarinda. Saya melakukan pengaduan kepada UBER pada hari yang sama melalui pengaduan barang yang tertinggal. Saat itu dibalas oleh Saudari Arum dan menginfokan bahwa UBER telah menghubungi driver yang bersangkutan melalui email. Buat saya menghubungi melalui email jelas bukan cara terbaik dan tercepat karena tidak semua orang aware dengan email. Sehingga saya meminta nomor driver yang bersangkutan untuk saya hubungi. Dijawab oleh Saudara Ifad, bahwa nomor driver dapat dilihat di riwayat perjalanan. Saya cari-cari bersama rekan saya tidak ada. Sehingga saya email kembali untuk meminta arahan mendapatkan nomor telepon driver tersebut di riwayat perjalanan.Saya email kembali untuk mempertanyakan lambatnya respon UBER. Hari berikutnya tanggal 10 November 2016, saya email kembali UBER untuk menanyakan progress aduan saya dan tidak ada respon dari UBER. Begitu terus saya ulangi setiap hari sampai dengan tanggal 14 November 2016, UBER merespon email saya. Dengan entengnya Saudari Kartika sampaikan bahwa cara tercepat adalah dengan menghubungi langsung via telepon driver yang bersangkutam, namun tetap tidak memberikan nomor driver yang bersangkutan.Padahal dari tanggal 9 November 2016, saya sudah menanyakan nomor driver tersebut namun tidak direspon. Saya email kembali kepada UBER untuk meyampaikan ketidakpuasan saya terhadap respon UBER, dan UBER email balik melalui Sadari Ditha yang menyampaikan bahwa akhirnya UBER berhasil terhubung dengan driver tersebut namun barang saya tidak ada. Kali ini UBER menyertakan nomor driver tersebut.Atas jawaban email tersebut saya mengambil kesimpulan bahwa memang dari awal saya buat laporan tanggal 9 November 2016, UBER baru merespon kepada driver tersebut tanggal 14 November 2016. Singkat cerita saya hubungi driver tersebut dan dia katakana tidak ada handphone saya. Driver tersebut mengkonfirmasi bahwa pihak UBER baru menghubungi dia pada hari Senin tanggal 14 November 2016.Dua hari kemudian, dengan berbagai macam cara saya akhirnya driver ini mengaku telah menjual HP saya. HP saya dijual dua hari setelah tertinggal atau pada tanggal 11 November 2016 dengan alasan tidak ada yang menghubungi sebagai pemilik HP tersebut. Demikian juga karena tidak ada konfirmasi dari UBER kepada driver. Dari cerita saya tersebut, saya sangat kecewa sekali dengan UBER yang menganggap remeh customer dan merespon dengan lambat. Bahkan bisa saya bilang UBER tidak terlalu perduli dengan laporan saya.Terlepas dari niat jahat driver, apabila UBER merespon dengan cepat aduan saya dengan segera menghubungi driver tersebut mungkin ceritanya akan beda. Karena menurut pengakuan driver tersebut dia menunggu dua hari kalau ada yang mengubungi sebagai pemilik HP tersebut. Jadi dengan pengalaman ini, sudah seharusnya saya bilang No More Uber.
853 dilihat