Surat Pembaca Indonesia

Shelter Bus TransJabodetabek di Bekasi K A C A U

Transportasi & Fasilitas Umum

Assalamualaikum wr.wb Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada pemerintah yang telah memfasilitasi kami yang tinggal di daerah perifer kota jakarta dan bekerja di jakarta, dengan layanan bus transjabodetabek dengan tarif yang terjangkau, ke depannya juga akan dibangun LRT yang harapannya dapat meningkatkan animo masyarakat perifer beralih menggunakan transport publik tersebut sehingga dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara. Melalui surat pembaca ini, saya ingin menyampaikan keluhan kepada dinas kota bekasi, kadishub kota bekasi, dinas provinsi kota jakarta dan petinggi pengelola bus transjabodetabek khususnya kota bekasi. Perkenalkan, saya adalah pegawai di sebuah badan pemerintah yang terletak di bilangan cempaka putih dan rumah di bekasi, saya adalah satu dari banyak pegawai yang akhir-akhir ini beralih dari yang menggunakan kendaraan pribadi untuk bekerja ke kantor menjadi menggunakan bus transjabodetabek, sekitar 1 bulan ke belakang saya merasa nyaman menggunakan bus transjabodetabek jurusan Bekasi Barat - Tanjung Priok, walaupun makin hari makin ramai dan makin antusias warga bekasi menggunakan sarana transport publik ini, yang mengakibatkan butuh effort lebih untuk berdesak-desakan setiap pagi dan sore. Sampai pada 2 hari terakhir, dari tulisan ini dibuat (31 Agustus 2016) saya merasa kecewa, bukan hanya saya saja, hampir seluruh penumpang bus transjabodetabek juga merasa kecewa, bahkan ada yang marah-marah, dikarenakan bus transjabodetabek yang biasa kami gunakan rute kepulangannya menjadi kacau. Setiap pagi kami naik bus transjabodetabek naik dari shelter yang berada di seberang Giant Bekasi, otomatis kebanyakan dari kami menitipkan kendaraan di tempat penitipan kendaraan di sekitar giant bekasi. Namun, saat pulang kami diturunkan di HALTE (iya, halte bukan shelter) lampu merah Kayu Ringin, padahal biasanya bus transjobodetabek tersebut selalu kembali ke shelter seberang giant bekasi. Parahnya, driver dan kernet bus tidak mengizinkan kami turun di saat lampu merah, baik di lampu merah per4an giant ataupun lampu merah per4an metropolitan mall. Jarak dari Kayu Ringin dengan Giant Bekasi lumayan jauh. Informasi yang saya dapat kini rute bus transjabodetabek tersebut menjadi Summarecon Bekasi - Tanjung Priok (bau-bau kapitalisme), jadi saat brangkat lewat shelter giant bekasi, tapi saat pulang tidak. Mungkin juga terjadi pada rute Bekasi Barat - Hotel Indonesia, karena saat kepulangan tadi malam, saya melihat bus transjabodetabek tersebut, penumpangnya juga diturunkan di halte kayu ringin. Idealnya, seperti shelter-shelter yang ada di Jakarta, jalur busway terkoneksi satu sama lain dengan shelter yang dilaluinya. Sebagai tambahan informasi, halte kayu ringin tidak seperti shelter, kami para penumpang turun melalui pintu depan, iya hanya pintu depan, karena posisi halte bus rendah tidak seperti shelter busway pada umumnya. Ditambah karena ada pembatas trotoar jalur lambat pada daaerah halte tersebut, setiap kali bus trasnjabodetabek lewat menyebabkan antrian kemacetan yang panjang, karena dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menurunkan penumpang yang bejubel hanya melalui 1 pintu depan bus. Dengan segala hormat, saya mohon perhatiaannya kepada bapak-ibu yang bijaksana, yang bertanggung jawab terkait hal tersebut, tolong dipikirkan tolong dibuatkan solusi, supaya kami yang sudah merasa nyaman menggunakan bus transjabodetabek tidak kembali beralih menggunakan kendaraan pribadi. Saya memiliki saran dan mudah-mudahan bisa dipertimbangkan dan direalisasikan, diantaranya: 1. Dibuatkan shelter tambahan di daerah kayu ringin baik untuk rute keberangkatan atau kepulangan (berseberangan yang dihubungkan dengan jembatan penyeberangan), sehingga kami tidak harus naik dari shelter giant bekasi dan turun di halte kayu ringin, atau 2. Dibuatkan shelter pemberhentian atau apapun di depan metropolitan mall bekasi, sehingga kami bisa turun tidak terlalu jauh dari tempat keberangkatan. untuk informasi tambahan, disaat jam-jam sibuk, melewati 2 lampu merah menuju halte kayu ringin bisa memakan waktu 15 - 30 menit sendiri. Terakhir, mohon maaf atas jika dalam penyampaian ini ada tulisan saya yang salah, agar bisa dikoreksi. Harapan saya, semoga transport publik semakin maju, semakin digemari masyarakat sehingga bisa mengurai kemacetan di ibukota dan mengurangi polusi udara sehingga dapat menciptakan kota yang lebih sejuk dengan udara yang bersih terbebas dari polusi. Amin. Wassalamualaikum wr. wb.


907 dilihat