Surat Pembaca Indonesia

Kelalaian Petugas Walka Commuterline di Gerbong Khusus Wanita

Transportasi & Fasilitas Umum

KRL commuterline menyediakan bangku prioritas bagi penyandang cacat (disabilitas) , ibu hamil, ibu membawa anak, dan lansia. Namun terkadang pada realitanya terdapat keganjalan atau tidak sesuai dengan fungsi dari bangku prioritas itu sendiri. Terkadang keberadaan petugas walka kurang membantu atau bahkan bisa dikatakan kurang berpengaruh.Seperti yang saya alami ketika saya pulang dari kampus di Lenteng Agung menuju Bogor dengan menggunakan commuterline dari stasiun Tanjung barat. Ketika KRL sampai di stasiun Bojong gede, ada seorang ibu tunanetra menaiki KRL di gerbong khusus wanita. Saat itu keadaan KRL memang tidak begitu penuh, dan seorang petugas walka malah asik duduk di bangku prioritas tanpa menghiraukan ibu tunanetra tersebut yang lewat di depannya. Akhirnya seorang  penumpang wanita yang ada di dekat ibu tunanetra tersebut membantunya untuk duduk. Sungguh pemandangan yang miris, seharusnya petugas walka tersebut membantu ibu tunanetra untuk duduk di bangku prioritas bukan malah tidak menghiraukannya.Saran saya, saat KRL Commuterline mengadakan perekrutan sebagai petugas walka harap diadakan terlebih dahulu tes atau masa percobaan, apakah calon petugas walka benar melakukan tugsnya atau malah menyepelekan hal-hal yang penting seperti kejadian ini.Egha Ratna KaniaMahasiswi Jurnalistik IISIP Jakarta


719 dilihat