Hilangnya Hak Pejalan Kaki
14 October 2015
Transportasi & Fasilitas Umum
Jakarta – Trotoar adalah tempat pejalan kaki berjalan dan merasa aman. Tetapi, apa jadinya jika trotoar tersebut berubah fungsi bahkan menghilang, dimana lagi pejalan kaki berjalan untuk kesehariannya. Apakah semua orang harus beralih menggunakan kendaraan pribadi yang akan menyebabkan kemacetan, serta rusaknya lingkungan, masalah ini dianggap sepele oleh pemerintah dan dinas pekerjaan umum, padahal ini adalah masalah yang sangat serius. Pada senin 14 september 2015, saya melalui jalan rawa buaya cengkareng, Jakarta Barat namun, sudah satu tahun belakangan ini jalan menuju stasiun rawa buaya dari arah puri indah menuju traffic light cengkareng sangat tidak sehat banyak debu dan batu kerikil, akibat aktivitas pembangunan Apartement baru di kawasan ini, yang lebih memperihatinkan trotoar di jalan ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Trotoar di kawasan ini sama kali tidak terawat, kondisinya masih tanah dan debu bahkan banyak tercecer material bangunan akibat aktivitas pembangunan apartemen yang tidak mementingkan dampak dari hal tersebut, padahal kawasan ini dekat sekali dengan kantor walikota administrasi jakarta barat. Tetapi idak adanya perhatian dari pemerintah setempat menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah yang memang setiap hari masyarakat cengkareng lalui, bahkan trotoar yang sudah terlihat seperti kebun ini setiap pagi sering sekali di lalui oleh pengendara sepeda motor yang tidak taat peraturan lalu lintas dan ingin melintas cepat karena macet, kawasan ini memang seperti benang kusut yang tidak beraturan belum lagi terdapat exit tol dari puri indah yang menyebabkan kemacetan di lokasi ini. Memang ada masyarakat yang dengan sengaja mengatur lalu lintas dari exit tol namun mereka hanya mendahulukan pengendara yang memberikan pundi-pundi rupiah tapi apakah kami sebagai pejalan kaki di perhatikan? Tentu tidak. Padahal harusnya trotoar di jalan protokol di kota–kota besar di perbaiki serta di perbesar agar masyarakatnya beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan publik, serta pengawasan pemerintah lebih di terapkan lagi agar para pebisnis property di jakarta lebih memperhatikan dampak lingkungan, Karena banyak sekali Truk besar melintas di kawasan ini bahkan mengambil alih fungsi trotoar di kawasan rawa buaya cengkareng, jakarta barat ini. Masyarakat yang melintas di kawasan ini harus sangat berhati-hati dan juga menggunakan masker karena kawasan ini sangat berdebu dan tidak sehat, mungkin masih banyak trotoar-trotoar lain di jakarta yang benasib seperti ini harusnya pemerintah setempat tanggap atas masalah ini karena masyarakat indonesia mempunyai hak hidup yang sama jika tidak adanya peran pemerintah di sini kesenjangan sosial pun terus terjadi. RUSLAN HARI SAPUTRAMahasiswa Jurnalistik IISIP JAKARTA
1390 dilihat