Supir Bus Mengantuk
25 October 2014
Transportasi & Fasilitas Umum
Pada akhir September lalu, ketika saya akan pulang ke Depok, saya menggunakan transportasi umum bus Primajasa ekonomi AC jurusan Garut – Lebak Bulus. Saat itu masih siang bolong setelah jam salat jumat berakhir, saya dan teman saya menunggu bus di dekat tol Cileunyi. Setelah ada bus yang datang, saya dan teman saya naik, kebetulan saya mendapat tempat duduk di depan, tepatnya tiga bangku di belakang supir. Seperti biasa, saya menikmati perjalanan dengan mendengarkan lagu. Tetapi tidak lama setelah bus berjalan masuk tol saya ketiduran, teman saya juga begitu. Namun setelah hampir setengah perjalanan, saya terbangun dan tidak sengaja menoleh ke arah supir bus melalui kaca spion yang besar. Di sana saya melihat gelagat supir bus yang sedang terkantuk-kantuk. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya, memukul-mukul kepala dan melemaskan otot lehernya berkali-kali. Hal tersebut membuat saya yang awalnya masih belum sepenuhnya pulih dari kantuk langsung menjadi segar kembali karena waspada. Apalagi perjalanan masih lumayan jauh. Selain mengerjapkan mata, memukul kepala dan melemaskan otot, supir tersebut juga sudah mulai tidak stabil kadang kecepatannya sedang lalu memperkecil kecepatan dan bus agak ke kiri lama-kelamaan. Tindakan itu membuat mata saya terpaku pada spion supir bus dan terus mengawasinya sampai pada akhirnya bus keluar tol dan menepi di tempat tujuan. Sebagai penumpang, saya merasa kurang nyaman dan aman. Sebagai transpotasi umum yang sudah banyak penumpangnya seperti Primajasa, menurut saya masih kurang profesional karena adanya supir bus yang mengantuk. Supir yang mengantuk dapat membahayakan penumpang. Sebaiknya transportasi umum dengan harga terjangkau dan banyak penumpang seperti ini bisa mengantisipasi hal itu, salah satunya dengan cara shift. Jadi di setiap pul terjadi pergantian supir agar supir dapat beristirahat dengan cukup atau dapat pula dalam suatu trip, terdapat dua supir dalam satu bus. Hal ini dilakukan agar bila supir mengantuk bisa digantikan dengan supir yang lain sehingga supir tidak memaksakan diri untuk menyetir dan membahayakan penumpang.
722 dilihat