Surat Pembaca Indonesia

servis 2 kali di Asus Service Center smartphone tak kunjung membaik

Profesional & Layanan Bisnis

Mengingat brand ASUS yang besar, sewaktu saya ingin membeli HP saya tidak pikir panjang untuk memutuskan membeli smartphone ASUS ROG Phone II. Kagetnya saya beberapa bulan kedepan, sekitar bulan ke-3 setelah saya memiliki smartphone tersebut, masalah mulai muncul. Smartphone tersebut mulai auto-restart sendiri. Meskipun frekuensi kejadiannya jarang, sayapun mulai khawatir. Saya masih mendiamkannya beberapa minggu, hingga akhirnya terjadi lagi kejadian yang sama. Saya akhirnya memutuskan untuk membawa perangkat tersebut ke ASUS Service Center Denpasar, lokasi terdekat dengan tempat saya.  Proses penerimaan servis berjalan dengan lancar, dengan waktu servis paling lama 5 hari, dan setelah 5 hari itu pula smartphone saya selesai. Penanganan dari mereka yaitu reinstall firmware, yang mana saya kecewa dengan waktu yang diperlukan hanya untuk reinstall software. Sekitar 3-4 minggu kedepan kejadian sama terulang, namun dengan tambahan terdapat notifikasi charging port temperature. Setelah saya browsing di internet, cukup dengan restart smartphone, notifikasi tersebut akhirnya hilang. Saya tetap memutuskan untuk membawa smartphone ke service center lagi, bertempat di lokasi yang sama.  Saya menjelaskan kronologi tersebut seperti di atas, dimana notifikasi charging port temperature dapat hilang dengan di restart, jadi kemungkinan masalah tersebut datang dari firmware, dimana mereka sudah pernah reinstall firmware jadi tidak mungkin rasanya masalah yang kali ini datang dari firmware, atau dari motherboard, sesuai pernyataan moderator dari forum zentalk yang pernah saya tanyakan seputar hal tersebut. Operator dari ASUS Service Center Denpasar tetap menanyakan apakah ada masalah saat waktu pengecasan atau ada masalah dengan charger. Operator juga mengusulkan untuk format smartphone, yang mana sudah pernah saya lakukan karena pernah diusulkan saat saya melaporkan masalah melalui e-mail dan forum zentalk. Akhirnya smartphone dan charger tersebut dimasukan ke proses servis untuk kedua kalinya.  Lama proses servis masih sama, memakan waktu 5 hari. Saya optimis karena ini kali ke-2 servis, yang mana saya yakin servis kali ini pasti efektif. Ternyata langkah yang diambil oleh Service Center tersebut hanya reinstall firmware kembali & rekoreksi charging port. Saya tanyakan apa itu rekoreksi dan mengapa charging port yang di fokuskan, walau saya sudah bilang bahwa charging port masih berfungsi dengan baik. Mereka menjelaskan rekoreksi itu mengecek, membersihkan, dan kalau diperlukan mengganti thermal paste. Saya pun pesimis setelah melihat langkah penganganan yang diambil oleh mereka, dan akhirnya saya tanyakan jika masih terjadi lagi apa langkah mereka selanjutnya. Operator mengatakan bahwa tes sistem mereka tidak menemukan kesalahan pada smartphone itu, dan semua riwayat servis akan terekam pada sistem mereka, sehingga mereka akan mengambil langkah selanjutnya (mengganti sparepart). Sayangnya, seperti perkiraan terburuk saya, smartphone masih mengalami auto-restart dan muncul notifikasi charging port temperature. Saya bawa kembali smartphone tersebut ke ASUS Service Center Denpasar. Karena waktu pemesanan sparepart butuh 1-14 hari tidak termasuk tanggal merah, dan waktu servis membutuhkan 1-5 hari, sampai sekarang smartphone masih di lokasi servis. Tambah lagi status perbaikan kali ini tidak tampil ter-update di web, jadi kemarin saya menelpon ke call center ASUS untuk menanyakan status tersebut. Buruknya lagi, pemesanan sparepart terjadi kendala sehingga baru dapat di pesan 2 hari setelah saya memasukan perangkat ke servis.  Saya akhirnya memutuskan untuk memasukan hal ini ke surat pembaca agar yang ingin membeli smartphone dari merk ASUS lebih berhati-hati lagi. Secara, kemungkinan smartphone saya faulty, jadi sewaktu servis pertama masih saya maklumi. Yang saya benar-benar kecewa yaitu perlu sampai 3 kali saya ke tempat servis baru digantikan dengan sparepart baru. Service Center tidak tampak cekatan dalam menyelesaikan masalah, juga tampak tidak menghiraukan penjelasaan saya yang sebelumnya. Perkiraan terburuk saya yaitu jika mereka memutuskan untuk mengganti sparepart, namun sparepart yang diganti yaitu charging port lagi. Saya juga kecewa dengan prosedur-prosedur ASUS sendiri. Sesuai yang dikatakan operator, melalui sistem ASUS tidak ada tanda-tanda kecacatan yang membuat saya bertanya-tanya tentang akurasi dari sistem tersebut. Berbeda dengan merk lainnya juga, yang mana smartphone akan digantikan dengan yang baru jika masalah masih muncul atau perangkat bersifat faulty. Beberapa merk bahkan berani mengganti dengan perangkat baru walaupun baru pertama kali datang untuk servis. Walau banyak produk ASUS termasuk produk berkualitas yang terjangkau, after-sales nya sangat mengecewakan.


709 dilihat