Surat Pembaca Indonesia

Kasus BBJS GUDHAL

Profesional & Layanan Bisnis

kemoterapi Asnawati Zuchradi Rumah Sakit Hasan sadikin (RSHS) Bandung setiap hari didatangi 40-45 pasien dalam sehari. Di dalamnya, setiap pasien kanker termasuk kanker payudara ditangani setara, tak melihat silsilah atau dari mana ia berasal. Tintin Sumarni (60) salah satunya. Saat ditemui Pikiran Rakyat, Rabu 25 Oktober 2017, ia tengah berbaring di tempat tidur di ujung ruangan. Ia ditemani anak lelakinya. Ia bercerita, sudah sejak 2013 mengidap kanker payudara. Sebagai orang yang ingin segera sembuh dari sakitnya, Tintin tekun dan patuh pada instruksi medis. Pada tahun yang sama, ia melakukan operasi pada payudara sebelah kiri. Warga Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang itu bahkan taat menjalani enam kali kemoterapi. Apa mau dikata, dua tahun berselang, tumor ganas kembali menyerangnya. Kali ini di bagian ketiak kiri. Akhir 2015, Tintin kembali masuk ruang operasi. Hingga kini, setiap tiga minggu ia harus menjalani kemoterapi. Bagi ibu rumah tangga seperti Tintin, penyakit kanker payudara cukup membuatnya gentar. Sudah umum diketahui, biaya peng­obatan penyakit ini cukup besar. Belum lagi dalam perjalanan menyembuhkan sakitnya ia kini sendiri tanpa suami. ”Pertama kali curiga itu 2013. Saya merasa ada benjolan di payudara kiri. Saya periksa ke dokter di RSUD Sumedang, lalu dikata­kan kanker payudara sudah stadium 1,5,” katanya. Tindakan medis untuk Tintin dilakukan di RSHS sebagai rumah sakit rujukan. Menurut ibu dua anak tersebut, ia hanya ingin kesehatannya pulih. Untunglah ia sudah terdaftar sebagai anggota BPJS. Tintin sangat terbantu karena semua kebutuhannya saat berobat sudah ditangani BPJS. ”Kalau tidak ada BPJS, belum tahu bagai­mana. Untuk kemoterapi saja bisa Rp 12 juta. Sekarang sih saya keluar biaya untuk ongkos saja,” ujarnya. Pengalaman Tintin bisa dijadikan pelajaran. Agar tak merana karena kanker payudara, sebaiknya masyarakat mulai memeriksakan diri ke dokter. Adapun jika didiagnosis menderita kanker, bantuan dari pemerintah dapat meringankan pasien terutama soal biaya. Penderita kanker payudara tak perlu merasa tak berdaya lagi karena urusan biaya bisa diupayakan bersama


486 dilihat