Dukomsel Bandung Gedung Besar Pelayanan Kaki Lima
08 May 2018
Profesional & Layanan Bisnis
Cerita : Beberapa hari yang lalu, kebetulan saya berencana untuk membeli sebuah Laptop baru. Biasanya saya membeli barang elektronik ke B*C. Namun karena mendengar dari teman, waktu itu di Dukomsel banyak promo dan harganya murah. Akhirnya saya memutuskan untuk mampir ke Dukomsel (sebelumnya saya sudah tau Dukomsel namun belum pernah masuk kedalamnya). First Impression saya ketika melihat tempat parkir motor yang menurut saya sangat acak-acakan. Banyak motor yang parkir seenaknya (tidak ada garis pembatas). Dan tukang parkirnya pun terlihat santai saja. Saya pun naik ke lantai atas menuju area laptop. Sebelum sampai ke area Laptop, terlebih dahulu kita akan melewati Area handphone. Disini bisa saya amati bahwa SPG/SPB lebih banyak dari jumlah konsumen yang datang melihat2. Apakah mungkin motor2 tadi adalah milik karyawan ? Disini saya sudah merasa tidak nyaman karena merasa ada yang aneh, kenapa terasa sepi sekali aura pembeli disini. Akhirnya sampai juga di Area Laptop, FYI saya lumayan mengerti tentang spesifikasi Laptop. Saat sampai di area laptop, ada SPB yang menghampiri dan menawarkan bantuan. Memang menawarkan bantuan, namun kelihatan seperti malas, dan sering diam. Ini percakapan sederhananya yang saya ingat : SPB : Siang mas, mau cari Laptop apa ? Saya : Oh, saya mau cari Laptop merk A*** SPB : Keperluannya untuk apa ya ? Saya : Untuk kuliah SPB : Oh, untuk jurusan DKV ya ? (saya bingung, padahal tidak mengatakan jurusan, mungkin karena penampilan saya seperti anak DKV) Saya : Oh bukan, hanya ngampus biasa saja. SPB : Yang cocok sih ini (dia menawarkan Laptop ASUS ROG, harganya sekitar 16 juta) Saya : Oh, ngga mas. ini terlalu keren speknya, saya cari yang biasa2 saja. SPB : Tapi ini yang cocok untuk mas, kalau kuliah pakai laptop ini pasti lancar. (dalam hati, wih gila kalo semua anak kuliah pake ROG, keren juga kali ya) Saya : oh, ngga mas, saya nyari merk A*** type X**** (Laptop saya ini harga di web resminya 6.350) SPB : Oh yang itu mah speknya kecil (Disini saya sudah mulai merasa tidak klop dengan SPBnya, bukan karena masalah spek, namun saat saya ingin mencari merk dan type yang harganya 6 juta, sikapnya sudah mulai berubah) Saya : Ngga mas, kalau yang merk itu harganya berapa ya ? SPB : (Tanpa bicara, langsung menunjuk harga Laptop yang ada di sudut meja) (Expresinya sudah mencirikan bahwa saya ini cuma mau beli laptop murah) Saya : (Sudah mulai malas, dan sangat terkejut saat melihat harganya bedanya cukup jauh) Ini harganya benar segini ? SPB : (hanya mengangguk malas, tidak ada tanggapan lain), (terlihat temannya menghampiri, kemudian ngobrol tidak jelas dengan temannya, padahal masih ada saya sang calon pembeli) Saya pun sudah merasa malas, mungkin percakapan tadi sedikit bingung, intinya sih saat dia menawarkan Laptop ROG yang mahal itu, dia menjelaskan dengan lumayan. Namun saat saya memaparkan merk dan type yang saya mau, expresinya mulai berubah, seolah merendahkan. Akhirnya saya pun memutuskan pergi dari Dukomsel, karena rasa nyaman saya yang sudah hilang. Saya pun memutuskan untuk pergi ke tempat langganan (bukan toko langganan) yaitu ke B**. Sampai sana suasana yang suram di Dukomsel, terasa hilang disini. Rata2 sales menjelaskan dan menawarkan dengan semangat. Pesan : Mohon ditingkatkan kembali pelayanannya, karena sangat sayang gedung sebesar itu hanya diisi oleh SPG dan SPB, sementara pembelinya tidak terlihat. Note : Disini saya hanya memberikan keluh kesah saya terhadap pelayanan di Dukomsel Bandung. Tidak ada unsur kesengajaan untuk menjatuhkan pihak tertentu. Ini murni berdasarkan pengalaman saya, dan tentunya untuk berbagi kepada agan-agan yang lain. Sebelumnya saya sudah melihat SP ttg Dukomsel disini, akhirnya saya pun merasakan juga haha. DOKUMSEL Bandung Pelayanan Mengecewakan Sekali
648 dilihat