Surat Pembaca Indonesia

Tidak Profesional Asus Indonesia

Profesional & Layanan Bisnis

Satu bulan lalu sekitar bulan Agustus 2016, saya mengeluhkan ASUS Zenfone 2 dengan kapasitan 2GB/16GB. Saya mengalami masalah yakni sim card 1 tidak terbaca dan speaker musik yang pecah. Saya lalu membawa HP saya ke Senayan Trade Center (STC) untuk memperbaiki HP saya.Kebetulan sisa garansi saya pada waktu itu masih satu minggu lagi. Setelah itu saya diminta untuk meninggalkan HP saya untuk diservis. Sekitar satu minggu kemudian, saya mengecek via website Asus dan HP saya telah selesai diservis. Esok harinya saya bergegas ke STC untuk mengambil HP saya.Di sini saya merasakan sedikit ganjalan, dikarenakan speaker musik saya tetap pecah atau sembar suaranya. Kemudian saya komplain lagi ke customer service mengenai problem saya, dan beberapa saat kemudian customer service tersebut masuk ke dalam satu ruangan dengan membawa HP saya. Lima menit kemudian, customer service kembali menghadap saya dengan membawa HP saya. Dia bilang baut speaker hanya sedikit kendor dan perlu dikencangkan.Tiga minggu kemudian saya mendapati HP saya mengalami masalah yang serupa, yakni sim card 1 tidak terbaca dan speaker musik yang pecah. Saya kemudian mengambil inisiatif untuk menghubungi pihak Asus lewat chat online yang disediakan di dalam website Asus. Pada waktu itu saya terhubung dengan Saudari Cici. Dia bilang jika permasalahan yang sama (dengan waktu maksimal 3 bulan) maka HP saya dapat diperbaiki lagi di tempat servis terkait secara gratis tanpa biaya sedikitpun meskipun masa garansi telah habis.Esok harinya saya membawa HP saya ke STC, dan dilayani oleh Saudari Ersha selaku customer service. Beliau sempat meragukan penjelasan saya ketika saya ingin mengklaim hal tersebut. Untungnya saya sempat membuat screen shot percakapan saya saat chat online tersebut. Kemudian customer service tersebut bilang akan mengabari saya dalam waktu dekat dan HP saya kembali menginap di STC.Satu minggu kemudian saya di hubungi oleh Asus, dan alangkah terkejut, saya tiba-tiba ditawarkan pergantian part biaya HP saya. Tentu saja hal ini membuat saya kecewa dan mengatakan bagaimana kronologi saya ketika di STC senayan. Setelah itu saya disuruh untuk mengemail pihak Asus untuk kejelasan lebih lanjut.Karena tidak ada respon dan konfirmasi dari pihak Asus, saya kembali menghubungi pihak Asus lewat chat online dan mengatakan kelanjutan HP saya. Saya dilayani oleh Saudara Abdul. Saya kembali dikejutkan dengan langsung diberikan penjelasan pergantian part biaya HP, saya yang mencapai sekitar Rp 1.600.000. Saya sangat kesal dengan respon pihak Asus yang mengatakan hal demikian, dan kembali menjelaskan bagaimana kronologi saya ketika di STC senayan.Selama saya servis di STC senayan dalam masa garansi, tidak dijelaskan oleh customer service terkait bagian part HP saya yang rusak. Yang saya tahu sebagai konsumen, bahwa HP saya mengalami problem yang serupa yakni simcard tidak terbaca dan speaker musik yang pecah.


966 dilihat