Surat Pembaca Indonesia

Pelayanan Indosat yang Memilukan

Profesional & Layanan Bisnis

Saya menuliskan surat ini sebagai protes akan layanan dari Indosat yang saya terima, saya berlangganan paket internet gaul dengan akses internet unlimited. Di akhir masa berlangganan, saya memutuskan untuk berhenti berlangganan karena jangan dikata internet, sinyal saja bisa – bisa hilang mendadak belakangan ini. Selama 2 bulan saya coba, Cuma hasilnya tetap begitu ya saya harus tahu diri sebagai konsumen dengan janji up to 2 Mbps, jadi 0 bps juga termasuk range up to juga, daripada saya rugi, lebih baik saya putus saja langganannya Ternyata setelah diputus sebelum masa kontraknya berakhir, di tagihan muncul pemakaian gprs sebesar Rp.122.000,-. Dengan layanan internet seburuk itu, jumlah uang segitu berarti pemakaian internet nya darimana, karena sejak diputuskan masa kontraknya, saya pindahkan nomor tersebut ke telepon yang tidak bisa internet.Saya komplain ke costumer service, pengaduan diterima tanggal 5 agustus, dijanjikan dalam waktu 7X24 jam masalah akan diatasi. Hari ke 2 dan ke 3 saya cek, masih belum, akan secepatnya dibantu kata costumer service. Setelah hari ke 8 masih belum juga, saya complain dijawab per hari itu juga akan diselesaikan, kemudian saya ke gallery indosat mangga dua tetap dengan jawaban yang sama, sehingga saat surat ini dibuat, masih belum jelas nasib tagihan tersebut. Indosat tolong dong sebagai perusahaan besar yang sudah go public, karyawannya ditata, di gallery, tiap pelanggan dilayani dengan santai, minimum 25 menit /orang, separuh sudah cuti, costumer service cuma 5 orang. Dan petugas satpam bersama temannya bisa seenaknya saja menyelak antrian, tanpa nomor tunggu, sehabis melayani pelanggan masing – masing costumer service ada rehat pribadi minimum 10 – 15 menit, pelayanan costumer service dan back office dipadu, karena setiap kali ditelpon costumer service hanya terima nasib dari back office.Kalau begini bagaimana Indonesia bisa maju, perusahaan telekomunikasi swasta sebesar ini aja seperti pelayanan kaki lima, bagaimana yang lebih kecil lagi. Budaya malu dan disiplin diterapkan dong, jangan Cuma mau uang dari pelanggan saja. Kurangi iklan, perbanyak perbaikan infrastruktur dan pelayanan pelanggan ditingkatkan kualitasnya. Sungguh memalukan. Demikianlah surat saya ini, atas dimuatnya surat ini saya ucapkan banyak terima kasih pada redaksi atas perhatian dan kerjasamanya.Hormat saya, Germanus Wirjadinata Jl. Agung Perkasa 6 blok J1B/12 Jakarta Utara


1089 dilihat