Teknisi Amatir di Asus Service Center STC Senayan
24 December 2014
Profesional & Layanan Bisnis
Kejadian diawali ketika laptop Zenbook saya mengalami masalah booting. Setiap kali saya menghidupkan laptop saya dari kondisi mati, proses booting berhenti sampai logo Asus (logo Bios). Saya harus merestart laptop saya berkali-kali sampai bisa masuk ke proses booting windows. Kemudian saya membawa laptop saya ke Asus Service Center di STC Jakarta Selatan pada tanggal 27 Nov 2014. Disana saya dilayani oleh seorang Customer Service (CS). Saya kemudian men-demo-kan permasalahan pada laptop saya ini didepan CS tersebut. Kemudian CS menyimpulkan bahwa terdapat masalah "can't enter os" pada laptop saya dan meminta saya untuk menitipkan laptop saya dan menunggu paling tidak satu minggu untuk dianalisa komponen yang rusak. Setelah saya mendapat nota/invoice perbaikan dengan nomor 100836, saya langsung ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Pada tanggal 9 Desember 2014 saya menelepon hotline Asus untuk menanyakan status perbaikan laptop saya. Pada saat itu saya diberitahu bahwa pengerjaan perbaikan laptop saya sudah selesai dan laptop dapat diambil. Saya menanyakan apa penyebab kerusakan dan dijawab bahwa kerusakan pada harddisk dan harddisknya sudah diganti dengan yang baru. Disini saya merasa bahwa kerusakan bukan pada harddisk karena harddisk tersebut masih baru dan dalam konsidi bagus sehingga saya meminta operator hotline Asus untuk melakukan pengecekan ulang. Selang beberapa jam setelah saya menelepon hotline Asus, saya ditelpon oleh teknisi Asus yang lagi-lagi mengkonfirmasi bahwa harddisk-lah yang rusak dan sudah diganti dengan yang baru. Akhirnya saya berusaha mempercayai perkataan sang teknisi. Selang beberapa minggu kemudian, tanggal 23 Desember 2014 saya kembali ke Jakarta dan langsung menuju STC untuk mengambil laptop saya. Saya dilayani oleh CS yang sama ketika saya pertama datang ke STC dulu. Setelah mengambil nomor antrian dan mengantri dengan pengunjung lainnnya, nomor urut saya akhirnya dipanggil. Sang CS kemudian mengambil laptop saya untuk saya coba. Ketika saya menyalakan laptop saya, ternyata masalah yang sama masih terjadi dengan kondisi yang sama persis ketika sebelum diperbaiki. Saya langsung menunjukan ke CS bahwa laptop saya masih rusak. Saya merasa sangat kesal karena tidak ada sedikitpun perbaikan pada laptop saya. Sang CS tersebut merasa tidak percaya dengan apa yang saya tunjukan dan kemudian membawa laptop saya ke dalam ruang teknisi. Beberapa puluh menit kemudian, sang CS keluar dengan membawa laptop saya dalam kondisi sudah menyala dan sudah selesai booting Windows. Saya yang masih tidak percaya mencoba untuk mematikan laptop tersebut melalui proses shutdown Windows dan menghidupkannya kembali. Dan ternyata lagi-lagi proses booting terhenti dan tidak masuk ke login Windows. Saat itu saya sangat marah besar karena merasa bodohi oleh CS tersebut. Seketika itu juga saya membanting charger laptop saya di depan sang CS. Sang CS kemudian balik marah dan meminta saya untuk tidak membuat kegaduhan. Saya yang sedang marah menantang CS untuk memanggil teknisi yang memperbaiki laptop saya karena saya merasa dibodohi. Mendengar perintah saya, sang CS tidak sedikitpun peduli dan berusaha melayani pelanggan lain. Setelah pelanggan yang dilayani CS tersebut selesai, barulah sang CS membawa kembali laptop saya ke ruang teknisi. Setelah keluar, sang CS meminta saya untuk menunggu lagi beberapa hari untuk mengecek kerusakan laptop saya. Disini saya tidak habis pikir mengapa kerusakan yang jelas-jelas terlihat berusaha ditutup-tutupi. Saya sangat marah dan menolak untuk menunggu lagi beberapa hari. Saya berusaha menjelaskan kondisi saya yang membutuhkan laptop tersebut dan memberikan dua opsi, yaitu penggantian unit baru atau penggantian "ganti rugi" Rp 15 juta atas laptop saya. Dan lagi-lagi saya kecewa melihat sang CS yang tertawa sinis mendengar opsi saya. Setelah berargumen panjang lebar, sang CS kemudian meminta saya untuk menunggu konfirmasi teknisi sembari membawa laptop saya. Setelah menunggu kurang lebih 2 jam, sang CS kemudian keluar dengan membawa laptop saya dan meminta saya untuk mengecek lagi. Setelah saya coba untuk mematikan dan menyalakan ternyata masalah laptop saya hilang. Saya kemudian menanyakan "apa yang diganti?" kemudian sang CS mengatakan sudah mengganti mainboard laptop saya. Saya benar-benar merasa kecewa mengapa saya harus panjang lebar menjelaskan serta menunjukkan permasalahan laptop saya di depan CS untuk meyakinkan bahwa yang rusak bukan harddisk. Berdasarkan kejadian ini saya menarik kesimpulan bahwa:1. Teknisi Asus dan sang CS terkesan angkuh dan menganggap saya bodoh dengan tidak mengakui bahwa laptop saya masih dalam kondisi rusak. 2. Teknisi Asus terkesan tidak mengerti dan tidak perduli sama sekali tentang teknis perbaikan laptop. 3. Teknisi Asus tidak melaksanakan permintaan saya untuk melakukan pengecekan kembali(melalui telpon) sehingga saya terpaksa datang ke Service Center dalam keadaan emosi. 4. Teknisi Asus sangat ceroboh dengan tidak melakukan pengecekan pada komponen lain yang dianggapnya tidak rusak. Kedepannya saya berharap pihak service center Asus memperbaiki aspek hard skill dan soft skill dari teknisi maupun para Customer Service agar tidak menganggap pelanggan laptop Asus bodoh. Terima kasih.
6700 dilihat