Prihatin Iklan Perang Tarif Operator Selular
18 March 2008
Profesional & Layanan Bisnis
Jakarta - Beberapa hari ini saya sangat prihatin sekali melihat iklan perang tarif yang sangat "vulgar" di layar kaca, koran, internet, dan lain-lain. Dari yang memasang harga 0,1, 0,0000001, sampai tarif per detik. Memang dari segi tarif murah meriah tapi apakah operator seluler memikirkan kapasitas traffic seluler setiap BTS-nya. Sampai-sampai ada efek di salah satu operator seluler bahwa pada jam-jam tertentu tidak dapat menelepon ataupun SMS. Apakah operator tidak memikirkan dampak dari perang tarif tersebut. Lebih miris lagi ada orang yang sedang membutuhkan pertolongan darurat. Tapi, saat akan melakukan panggilan ternyata "network busy". Akhirnya dia tidak dapat tertolong. Berita itu saya baca di detiknews.Selain itu kalau dicek ternyata promo tersebut hanya untuk para pelanggan pra bayar yang dengan mudahnya dapat membuang nomor handphone (HP) dan membelinya seperti kacang goreng. Sedangkan pelanggan pasca bayar yang notebene seharusnya tergolong VIP justru tidak mendapat promo tarif atau promo lainnya. Yang ada telepon beberapa menit tarifnya lebih mahal dari prabayar.Harusnya operator seluler juga memikirkan para pelanggan VIP-nya (pasca bayar). Setiap bulan mereka rajin membayar tagihan tapi tidak pernah mendapat promo tarif. Justru pelanggan pasca bayarlah yang menjadi korban dari perang tarif antaroperator. Setiap mau telepon pasti network busy. Mohon untuk para operator seluler jangan hanya pelanggan pra bayar saja yang dimanja. Tapi, pelanggan pasca bayar juga diperhatikan. Kalau memang mau pasang tarif murah dengan harapan mendapat banyak pelanggan harap tingkatkan kapasitas traffic setiap BTS-nya. Baik voice, SMS, maupun data.Mohon perhatiannya dari seluruh operator seluler di Indonesia. Adiel Jl Medan Merdeka Selatan No 12 DKI Jakartaadiel.nopria@gmail.com(msh/msh)
723 dilihat