XXI Pluit Village Tidak Bersih dalam Kualitas Makanan dan Lokasi
22 February 2011
Pertanian, Pertambangan & Konstruksi
Pada hari Senin, 14 Februari 2011, saya berkunjung ke XXI Pluit Village, menonton film Shaolin di Th. 1, Pk. 15.15 WIB, bersama 2 teman saya. Sebelumnya saya membeli Popcorn Manis ukuran reguler yang dijual dari Sales Boy di dalam theater 1. Singkat cerita, sudah menyaksikan setengah perjalanan film, dan popcorn mulai menyusut hampir habis di dasar wadahnya, tiba-tiba teman saya dikejutkan karena ada sebuah benda plastik tipis yang termakan sampai kemulutnya namun tidak sampai tertelan dan bisa dikeluarkan lagi, setelah diperhatikan bentuknya tipis seperti plastik atau bahkan kertas kecil berwarna coklat yang tidak lazim adanya. Kemudian, setelah diperhatikan, seperti ada bentuk ‘sidik jari’ yang terdapat di bentuk plastik tipis itu, pertama teman saya mengatakan benda apa itu dan saya masih belum menyadarinya karena saya pikir hanya kulit jagung yang kering, namun teringat bentuknya sangat berbeda dengan kulit jagung yang kering, ternyata pra-duga berikutnya adalah sayap kecoa. Semakin dipikirkan kembali, memang rasanya tidak mungkin kulit jagung dapat terpanggang dimesin pengolah popcorn, mengingat sekelas XXI tidak mungkin menggunakan bahan dari jagung batangan yang diparut manual dalam proses pembuatan, sehingga semakin kuat dugaan saya terhadap sayap kecoa itu. Saya simpan sayap kecoa itu di wadah popcorn itu dan ketika film berakhir, saya kebagian Food, Snack, and Berverages XXI Pluit Village dan langsung bertemu dengan Bp. Lingga sebagai Supervisor dibagiannya untuk mengkonfirmasi tentang sesuatu yang terdapat di dalam popcorn tersebut. Awalnya, masih nampak ada keragu-raguan oleh beliau dan ia masih pada kondisi membela produknya dengan maksud bahwa tidak ada kecoa di mesin pembuatannya, namun saya melontarkan argumen-argumen yang cukup menguatkan, sehingga benar adanya itu adalah sayap kecoa, kemudian Bp. Lingga menawarkan penggantian popcorn namun saya tolak sama saja seluruh popcorn sudah terkontaminasi oleh bagian serangga kecoa tersebut, film pun sudah usai dan yang saya mau hanya klarifikasi saja agar lebih bertanggung-jawab dalam proses pembuatan karena bisa saja terjadi pada orang lain yang tidak terima atas produknya dapat mengadukan produk XXI ketahapan yang lebih tinggi, masih menahan saya tidak langsung mau berurusan pada manager XXI saat itu mengingat waktu saya mendesak. Saya kecewa dengan XXI Pluit Village, karena bukan kali pertama ini terjadi, pernah dilokasi yang sama, hanya berbeda theater terdapat seekor kecoa yang merayap di sisi tembok bagian kiri, spontan saya pindah tempat dan setelahnya saya melaporkan kepada pihak security untuk diteruskan pada bagian cleaning service. Kiranya pihak XXI meningkatkan kembali Quality Standar baik lokasi dan produk makanannya yang dijual. Terima Kasih. Steven Mauli Muara Karang Blok O 10 Utara No. 61 Jakarta
870 dilihat