Surat Pembaca Indonesia

Pelayanan Pembayaran di Pintu Tol Cimanggis Utama PT Jasa Marga yang Mengecewakan

Pertanian, Pertambangan & Konstruksi

Saya mendapatkan kejadian tidak mengenakan di Tol Jagorawi, dengan detail sbb: Hari ini, Sabtu 13 Februari 2016 saya masuk tol Jagorawi dari pintu Tol Citeureup/Cibinong. Saya masuk menggunakan kartu eMoney Bank Mandiri. Tidak ada masalah ketika masuk, dengan bukti palang pintu terbuka, dan dalam papan elektronik tertera sisa saldo saya sekitar Rp 19 ribuan. Sekitar pukul 17.00, saya sampai di pintu keluar nomor 5 tol Cimanggis Utama, saya menunggu selama sekitar semenit untuk proses pembayaran, petugas di dalam pintu tol, dengan papan elektronik bernama Seno Putro Adjie sedang mengkutak katik mesin di dalam pintu tol (saya tidak paham mesin dibongkar karena rusak atau hal yang lain), kemudian menerima kartu eMoney saya. Semenit kemudian oleh petugas tersebut kartu saya di tap in, tapi petugas katakan tidak bisa Pak, sistem tidak bisa membaca kartunya, bayar manual saja (tidak ada perkataan menyesal atau maaf sama sekali). Dengan sedikit kecewa saya jelaskan bahwa saya berhasil melakukan tap in ketika masuk pintu tol Citeureup/Cibinong, palang pintu terbuka dan ada keterangan sisa saldo kartu saya di layar, tetapi mengapa tidak bisa melakukan pembayaran otomatis ketika di pintu keluar (Cimanggis Utama). Petugas tetap memaksa untuk membayar manual karena sistem tidak bisa membaca. Saya serahkan uang Rp7.000 (selembar 5 ribuan dan selembar 2 ribuan), tarif tol Citeureup/Cibinong-Cimanggis Utama sebesar Rp5.500. Saya minta kembalian tetapi tidak diberikan, dan saya juga tidak menerima kertas resi elektronik bukti pembayaran Tol. Saya tanyakan kembali kembalian saya, saya katakan saya dari Tol Citeureup/Cibinong, kembalian Rp1.500. Petugas katakan, seharusnya ini Rp8.500, karena di papan board tertulis dari Bogor dengan tarif Rp.8.500, sambil menunjuk papan board dengan nada tinggi, tanpa ada penyesalan sedikit pun, apalagi kata maaf. Agar tidak terjadi kemacetan antrian, dengan berat hati saya meninggalkan pintu tol tersebut, sambil saya katakan, Saya bersumpah Demi Allah kalau saya tadi masuk dari pintu Tol Citeureup. Karena saya penasaran, saya masuk Tol Dalam Kota dengan menggunakan Kartu eMoney tadi, dan berhasil masuk kok, berarti tidak terjadi kesalahan sistem. Pertanyaan yang timbul dari saya: 1. Mengapa petugas menerima saja uang saya sebesar Rp.7.000, kalau tarifnya menurut beliau saya harus bayar Rp.8.500? 2. Mengapa saya tidak menerima resi elektronik pembayaran pemakaian Tol? 3. Darimana petugas mengetahui saya dari pintu masuk Tol Bogor, padahal sebelumnya dikatakan kartu tidak dapat dibaca oleh sistem? 4. Kalau terjadi kesalahan sistem, sistem di pintu masuk atau sistem di pintu keluar, atau fraud/kecurangan yang dilakukan petugas? 5. Petugas tol sama sekali tidak mengucapkan kata maaf, tidak menunjukkan penyesalan, malah ngotot saat harus bayar manual dan sebesar Rp8.500, seakan akan dalam kejadian ini saya yang salah karena kurang bayar. 6. Saya pernah mengalami hal serupa, tap in kartu eMoney dari pintu Tol Citeureup/Cibinong, tapi di pintu Cimanggis Utama tidak terbaca tap in saya. Namun saat itu petugas melayani dengan baik, dengan memohon maaf dan menanyakan asal saya dari pintu tol mana, dan saya membayar sesuai dengan tarif tol Citeureup/Cibinong ke Cimanggis Utama. Mudah-mudahan kejadian ini karena kesalahan sistem saja, bukan niatan dari petugas tersebut untuk melakukan kecurangan, dan semoga petugas tersebut dapat meningkatkan pelayanannya, karena beliau harus menyadari bahwa beliau bekerja di lingkungan pelayanan publik. Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi lagi kepada orang lain, dan agar pihak Jasa Marga dapat memperbaiki pelayanannya. Terima kasih.


1127 dilihat