Surat Pembaca Indonesia

Kasir Parkir Ramayana Cibitung Hendak Memukul Saya

Perhotelan & Kenyamanan

Yth. Ramayana, Saya harap Ramayana dapat memperbaiki layanan parkir di Ramayana Cibitung, karena layanan parkir di sana sangat buruk, bahkan lebih buruk dari tukang parkir di pasar tradisional. Tukang parkir di Ramayana Cibitung sangat kasar dan bahkan hendak memukul saya, sungguh pengalaman yang sangat menakutkan sekali dan membuat saya tidak ingin kembali ke sana seumur hidup. Kronologis kejadiiannya adalah pada hari Jumat, 3 Februari 2017 sekitar pukul 18.30 ketika saya hendak keluar parkiran sepeda motor Ramayana Cibitung, saya menyerahkan tiket parkir ke petugas parkir yang ada di loket keluar. Petugas parkir yang mengaku bernama Rojak memberitahu saya bahwa tarif parkirnya adalah Rp.2.000 dan sayapun langsung membayarnya. Namun saya lihat monitor komputernya, terutama nominal biaya parkir yang berada di pojok kanan bawah tertutup oleh botol air mineral. Karena saya memiliki niat baik untuk meningkatkan pelayanan parkir di Ramayana Cibitung dan mengurangi petugas parkir yang nakal, maka sayapun bertanya kepadanya, "Mas, kenapa monitornya ditutup pake air mineral, saya kan jadi enggak bisa lihat tarifnya" Petugas parkirnya langsung menjawab dengan kasar, "Emang kenapa mas? Biasanya juga begini. Kalau mau tahu tarifnya berapa tinggal tanya ke saya, nanti saya kasih tahu." Kemudian saya jawab, "Tapi saya kan jadi tidak tahu tarif yang sebenarnya." Lalu dia langsung membentak, "Kalau enggak tahu ya tanya aja ke saya. Enggak percaya banget!!!" Lalu dia pun keluar dari pos parkir dan hendak memukul saya, untung di dekat pos parkir tersebut ada petugas parkir lainnya yang menahannya sehingga tidak bisa memukul saya. Memang beberapa orang sudah berkumpul karena situasi sudah mulai panas. Saya sampai ditanya, "Lo orang mana?" yang menurut saya pertanyaan yang sangat mengintimidasi sekali. Untung saya penduduk asli Cibitung, bagaimana jika yang berkunjung adalah pendatang, apakah akan terjadi pertikaian yang lebih panjang lagi? Saya kaget bukan main. Baru pertama kali saya bertemu dengan tukang parkir yang sangat kasar seperti ini, yang hendak memukul konsumennya. Padahal ini adalah mall, bukan pasar. Tapi kelakukan tukang parkir tersebut lebih kasar dari tukang parkir pasar maupun preman pasar sekalipun. Saya harap kiranya Ramayana dapat memperbaiki perilaku petugas parkir tersebut. Jikapun Ramayana Cibitung bekerja sama dengan pihak ketiga dalam memberikan layanan parkir, mohon kiranya pihak Ramayana dapat meninjau kembali kerja sama tersebut. Karena sebelumnya saya sudah mencium ada indikasi kecurangan petugas parkir. Ketika masih menggunakan tiket manual, pengendara bermotor sering diminta Rp.3.000 padahal baru masuk. Tarif itu lebih tinggi daripada tarif parkir umumnya yang hanya Rp.2.000 saja. Karena masih manual dan tidak ada struk parkirnya saya jadi tidak tahu tarif parkir yang sebenarnya. Sebenarnya saya mengapresiasi langkah Ramayana yang menerapkan sistem struk parkir otomatis seperti yang diberlakukan di pusat perbelanjaan lainnya, tapi jika petugas parkirnya masih seperti itu saya yakin tidak akan ada orang yang mau berkunjung ke sana lagi jika mengalami kejadian buruk seperti yang saya alami. Semoga Ramayana Cibitung benar-benar menanggapi masukan saya dan meningkatkan pelayanan parkirnya. Salam, Andri A.


682 dilihat