Surat Pembaca Indonesia

Keuntungan Terselubung Ooleh Operator Parkir di Jakarta

Perhotelan & Kenyamanan

Pada hari minggu tanggal 16 Oktober 2011 kurang lebih pukul 20.00 wib seperti biasa saya mengunjungi plaza Kalibata untuk berbelanja kebutuhan di Giant Supermarket yang berada di area plaza kalibata tersebut. Dengan kendaraan sepeda motor yang saya miliki saya parkir di gedung basement dengan sesuai tempat parkir yang telah disediakan oleh pengelola.Selesai berbelanja saya akan melakukan pembayaran tiket setelah melakukan perbelanjaan sekitar kurang lebih 1 jam. Dan di petugas tiket pembayaran biaya parkir saya berikan tiket parkir saya dan dilakukan pengetikan oleh petugas, setelah melihat sejenak di layar komputer maka petugas mengatakan biaya Rp 2.000,-. Setelah diinfornasikan biaya Rp 2.000,- maka saya mengeluarkan uang kertas senilai yang disebutkan oleh petugas.Seperti biasa saya pun menyiapkan stnk kendaraan bermotor saya ditangan namun tidak dimintakan oleh petugas tersebut sehingga saya langsung memasukan kembali stnk saya kedalam dompet kemudian saya meminta struk pembayaraan yang telah saya keluarkan. Akan tetapi saat itu petugas seperti terlihat "salah tingkah" dan setelah saya mintakan lagi struk maka baru di robek dari gulungan kertas yang menempel di mesin printer tiket.Sambil memberikan robekan tiket tersebut juga diselipkan uang kertas pecahan Rp. 1.000,-, saya tanyakan ke? Kemudian di jawab oleh petugas "DK" tadi saya tidak melihat jumlahnya. Coba bayangkan berapa banyak "keuntungan" perusahaan dalam mengambil "keuntungan" dalam "kesempitan" saat pengunjung lengah tidak meminta bukti struk pembayaran parkir yang telah dilakukannya? Siapa yang menikmati "keuntungan" tersebut?Yang pasti tidak hanya oknum petugas dilapangan saja yang menikmati hal ini menurut saya. Berapa kerugian masyarakat pengunjung mall atau plaza yang ada yang "lengah tidak meminta struk atau bukti pembayaran" dan "atau yang tidak memperhatikan jam dan angka nominal yang tercetak pada struk parkir tersebut" dalam memperhatikan "uang receh" mereka yang tidak "seberapa/tidak ada artinya", namun jika dikumpulkan selama 1 bulan berjalan coba bayangkan jumlah nominal dari "pencurian" uang parkir tersebut berapa besar?Mohon yang aparat yang berkepentingan dapat segera menyelesaikan permasalahan yang ada di seluruh operator parkir di kota Jakarta khususnya dan dimanapun umumnya. sherwin tebet timur dalam2c/12 DKI Jakarta


828 dilihat