Jalan Tol di Plaza Semanggi
28 September 2007
Perhotelan & Kenyamanan
Jakarta - Kamis, 27 September 2007 jam 8 malam saya membawa mobil ke Plaza Semanggi untuk menurunkan teman di lobi depannya. Perlu diperhatikan, selama saya berada di Plaza Semanggi, saya tidak diberikan karcis tanda masuk karena karcis tanda masuk hanya diberikan ketika kendaraan bermotor masuk ke tempat parkir yang sudah disediakan oleh Plaza Semanggi. Ketika saya keluar dari Plaza Semanggi, saya diberhentikan oleh petugas parkir yang bernama 'Bayu' yang mengharuskan saya untuk membayar tarif parkir. Karena saya tidak mendapatkan karcis tanda masuk, saya menolak untuk membayar tarif tersebut. Saya tahu betul bahwa definisi dari 'tarif parkir' adalah tarif yang ditagihkan ke pelanggan dihitung per jam. Berlaku dari jam masuk yang tertera pada karcis tanda masuk hingga jam keluar yang tertera pada karcis tanda keluar. Ketika saya menuturkan hal ini kepada 'Bayu', dia hanya menjawab bahwa '[Ini adalah] kebijakan manajemen gedung. Kalau mau pakai jalan ini tidak bisa gratis. Harus bayar'. Rasanya saya perlu klarifikasi mengenai hal ini. Sebenarnya yang ditagihkan oleh 'Bayu' itu tarif parkir atau tarif penggunaan jalan. Kalau itu merupakan tarif penggunaan jalan, sejak kapan di Plaza Semanggi ada jalan tol, sehingga untuk lewat saja perlu pakai bayar. Ketika saya minta klarifikasi dari 'Bayu' dan dia tidak bisa memberikan penjelasan, saya bersikeras untuk tidak membayar tarif tersebut. Menanggapi sikap saya, saya dibiarkan lolos tanpa membayar dengan alasan 'sekarang lagi penuh [macet], jadi boleh lewat. Tapi lain kali bayar'. Biarpun pada akhirnya saya tidak dikenakan 'tarif parkir', saya benar-benar kecewa dengan Plaza Semanggi dan kekasaran 'Bayu' dalam menghadapi sikap saya. Sebagai pertokoan setaraf Plaza Semanggi, saya mengharapkan kejelasan dalam kebijakan yang dimilikinya dan standar yang tinggi untuk menghadapi pengunjungnya. Kiki Juliyanti Jl Ulujami Raya no 27 Jakarta kiki.juliyanti@gmail.com 081932150952 (msh/msh)
688 dilihat