Surat Pembaca Indonesia

Badut di Mangga Dua Square

Perhotelan & Kenyamanan

Jakarta - Untuk sebagian anak badut mungkin hal yang menyenangkan. Untuk sebagian anak lain badut bisa jadi momok yang sangat menakutkan. Regardless usianya. Hal ini terjadi pada putri saya yang berusia dua tahun 5 bulan pada Minggu, 9 November 2008 sekitar pukul 20.00.Setelah bermain di area Dolphin Fundlang, putri kami minta naik mobil bertenaga baterai di area Metro Toys Club. Sementara saya mengurus pembelian tiket, istri bersama seorang petugas mendampingi putri kami memulai "tournya". Baru berjalan sekitar 10 meter saya mendengar putri saya menjerit dan menangis. Berulang kali ia mengucapkan kata "takut" dan "badut". Rupanya ia takut melihat empat sosok badut berwujud kartun mitologi China yang baru saja melintasinya di lorong antar blok kios. Dibujuk dengan berbagai cara, putri kami berkeras minta "pulang". Demikianlah kami memutuskan pulang, merelakan uang pembelian tiket permainan yang belum tuntas dinikmati.Dalam perjalanan istri bercerita bahwa sebenarnya putri kami semula tidak menyadari kedatangan empat sosok badut itu. Justru petugas Metro Toys Club yang mendampingi putri kami menegur salah satu di antaranya. Membuat sang badut menoleh menyorongkan kepalanya, dan saat bersamaan putri kami pun menoleh ke arah badut dan sontak seketika shock, menangis keras.Sebagai gambaran "dendam" dan "benci"-nya pada sang badut, sesampai di rumah putri kami berulang kali mengucapkan kalimat "pukul badutnya", "matiin badutnya", "tembakin badutnya", "potong pake piso (pisau)".Sampai malam pukul 23.00 ia belum bisa tidur. Sambil memeluk guling berulang kali ia berbisik, "Pa, takut badut."Puji HMuara Bahari RT 007 RW 001 Ancol Jakarta Utarafuqiluck999@yahoo.com081382907776(msh/msh)


572 dilihat