Surat Pembaca Indonesia

Tidak Lagi Damai Karena "Diusir" Bapak Satpam Plaza Indonesia

Perhotelan & Kenyamanan

Jakarta - Saya Bahtiar Rifai. Dengan ini ingin menyampaikan sedikit uneg-uneg sekitar ruang publik di taman depan Plaza Indonesia.Sejak 17 Mei 2006, saya yang asli Solo, bersama teman-teman dari daerah yang nyasar bekerja di Jakarta mencoba mencari sepenggal ruang untuk tempat kami bercengkrama sambil menikmati suasana malam. Kami menemukan tempat yang cocok. Pada marmer setengah lingkaran tepat pada tulisan Plaza Indonesia di depan air mancur Bundaran HI. Seiring berjalannya waktu saya dan rekan-rekan yang rata-rata memiliki blog dan berasal dari daerah sekitaran Jawa Tengah dan Jawa Timur mengadakan acara rutin nongkrong bareng setiap Jumat malam. Kami berbaur bersama orang-orang yang juga menikmati sepotong ruang publik di Jakarta yang amat sangat jarang ini.Memang tidak banyak yang kami lakukan selain bercerita dan berkumpul layaknya orang-orang yang biasa berbaur di kafe. Namun, dari hasil obrolan kami beberapa acara sosial berhasil kami galang. Seperti Bloggers for Bangsari dan Gerakan 1000 Buku. Bloggers for Bangsari berhasil mengumpulkan total dana Rp 20,625,000 dan kami belikan indukan kambing untuk membantu anak-anak di sana melanjutkan sekolah mereka (kunjungi http://bloggersforbangsari.blogspot.com untuk keterangan lebih lanjut). Sementara Gerakan 1000 Buku berhasil menggalang 3000 buku yang kami sebar ke perpustakaan sekolah sekitar Cilacap, Kebumen, Yogya, dan Semarang (silakan kunjungi http://1000buku.dagdigdug.com untuk lebih lengkapnya). Namun, empat kali Jumat malam kami sekarang tidak pernah lagi damai karena kami selalu "diusir" oleh Bapak Satpam dari Plaza Indonesia. Alasannya tidak pernah jelas mengapa. Saya sebagai orang daerah yang mencoba menemukan keramahan Jakarta merasa bingung mengapa kami harus terusir. Memang, kami sering makan kacang dan minum kopi yang dijual pedagang keliling. Namun, kami selalu membersihkan sendiri sampah-sampah yang kami buat. Kami selalu meninggalkan tempat kami berkumpul kembali bersih.Memang, saya tidak pernah menemukan larangan dan anjuran untuk nongkrong di tempat itu. Saya hanya heran, sejak 2006 kami rutin ada di marmer setengah lingkaran, mengapa baru sekarang kami dilarang? Saya mohon penjelasan dari pihak Plaza Indonesia terkait masalah ini. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.Bahtiar RifaiPerum Mutiara Serpong Blok G2 No 1 Serpong Tangerang bahtiar@gmail.com (msh/msh)


706 dilihat