Surat Pembaca Indonesia

Pelayanan Buruk 21 Cineplex Supermall

Perhotelan & Kenyamanan

Hari Minggu, 25 Mei 2009, kami bertiga datang ke di 21 Cineplex Supermall pukul 17.40 dengan maksud membeli 5 tiket pertunjukan 20.15. Ada 3 petugas bernama Anis, Farida, Winny atau Santi. Anis menawarkan seat deret H, lalu sepupu saya menelpon saudaranya yang akan menyusul untuk meminta persetujuan. Setelah tak keberatan maka sepupu menyatakan oke dan membayar. Petugas sempat menawarkan untuk masuk dengan 3 tiket deret H dan 2 tiket deret A, tetapi kami tetap dapat menonton ber-5 di deret H. Mereka berkata ada yang menitip 2 tiket deret A untuk dijualkan.Kami menolak tawaran itu, akhirnya 5 tiket di deret H dicetak pukul 17.40 dan kami langsung keluar dari 21. Sampai pk 19.00 ketika melihat tiket, ternyata jam yang tertera adalah pemutaran pukul 17.30. Kami menyesal tidak memeriksa tiket setelah dicetak. Berharap masih dapat dicari jalan keluarnya, kami kembali untuk mengurusnya. Masih dengan petugas yang sama di meja tiket, sepupu menyebutkan permasalahan, menanyakan mengapa di tiket tertera pemutaran 17.30 bukan seperti yang dikehendaki 20.15, dan mencoba melakukan tukar-menukar seperti tawaran yang tadi ditawarkan saat membeli tiket. Petugas menyebutkan itu kesalahan kami karena mereka telah membacakan, “Angel VS Deamon, setengah 6.”, dan sepupu menjawab iya.Mungkin kami lalai hingga kami bertiga tidak mendengar kalimat itu disebutkan. Lagipula kami sama sekali tidak berasumsi tiket yang ditawarkan adalah untuk pemutaran 17.30 karena kami datang memesan tiket ketika pada pukul 17.40, di mana pertunjukan sudah dimulai dan hanya ada pertunjukan terakhir pada pk 20.15. Kami sangat sadar dan ingat, tidak ada peringatan dari petugas seperti, “Sudah terlambat ya Mbak, film sudah dimulai 10 menit lalu..” atau peringatan sejenis yang kami peroleh ketika menonton di tempat lain. Kami mencoba menyadarkan mereka akan kelalaian ini, tetapi mereka tidak mau tahu dan 100 persen tetap menyalahkan kami tanpa memberikan solusi.Dengan emosi sepupu mengancam akan memasukkan kasus ini ke surat pembaca, dan mereka menjawab dengan nada menantang, “Kalau masukin koran, tulis yang buesar ya..!”. Pada akhirnya, mereka memanggil Bapak Lukman untuk menyelesaikannya. ia langsung mengambil tiket kami dan mencoret jam dari pk 17.30 menjadi 20.15. Solusi simple yang tadi ditolak mentah-mentah dengan cara yang sangat tidak sopan oleh petugas. Saat kami mencoba mengclearkan masalah dan memberi masukan pada Bp. Lukman, sikapnya pun tidak sopan. Dia memotong dengan berkata, “Sudah, cukup Mbak. Silahkan..”, sambil mempersilahkan kami meninggalkan meja tiket. Emosi bercampur kaget, sepupu saya berujar tidak akan menonton lagi di 21 Supermall sambil pergi meninggalkan meja tiket.Dengan jelas terdengar Lukman dan salah seorang petugas menimpali, “Ya nggak papa..” Cara menyelesaikan masalah dilakukan dengan tidak baik, tanpa kata maaf atas kesalahpahaman ataupun untuk menunjukkan sebuah itikad baik dari perusahaan setenar 21. Namun, justru berkata tidak apa-apa bila kami tidak menjadi pelanggannya lagi. Bukankah karyawan adalah ujung tombak perusahaan? Namun karena sikap petugas 21 Cineplex Supermall yang tidak punya rasa peduli kepada customer, citra perusahaan tempat mereka bekerja, kepuasan pelanggan, dan kekuatan word of mouth pelanggan telah membuat kami sangat kecewa. Saran kami bagi pembaca, berhati-hatilah apabila ingin menonton di 21 Cineplex Supermall agar tidak mengalami seperti yang kami alami kemarin. Widianti Gunawan Jl. Tulungagung 5/7 Surabaya


856 dilihat