Surat Pembaca Indonesia

Pengalaman Buruk Menginap di Hotel Sheraton Bandung

Perhotelan & Kenyamanan

Pada hari Sabtu-Minggu tanggal 5-6 Juni 2010 kemarin, kami sekeluarga menginap di hotel Sheraton untuk holiday dan sedikit tugas kantor di Bandung di kamar 251. Kami sangat kecewa dan menyesalkan hal yang terjadi pada kami yang kami rasa bukan semata-mata miss communication. Yaitu pada saat saya dan istri breakfast, kami dikenakan tagihan yang harus kami bayar kata petugas restoran (Kristina) dan saya sudah mengatakan kepada Kristina bahwa saya di konfirmasi waktu check-in hari Sabtu bahwa kamar yang saya tempati sudah termasuk sarapan pagi.“Coba Bapak konfirmasi lagi ke atas (Operator), karena saya sudah dapat konfirmasi dari FO ( Front Office), jadi saya dapat kabar bapak hanya room only ( Kamar Saja), jadi bapak tetap harus tannda tangan tagihan ini yang besarnya Rp. 266.000. untuk dua orang”, kata Kristina menjelaskan.Setelah itu saya tanda tangan dan saya kembali ke kamar untuk mengklarifikasi hal tersebut ke operator. Lalu saya mendapat kabar bahwa kamar saya sudah termasuk breakfast. Menurut bag FO kamar bapak sudah termasuk breakfast.” Oh gitu ya mas, jadi kamar saya termasuk breakfast ko restoran tidak tau?” Tanya saya kepada FO lewat telepon dengan bingungnya.Lalu saya kembali ke restoran untuk menemui kristina dan mengatakan bahwa kamar saya sudah termasuk sarapan pagi, tapi Kristina tidak mau disalahkan karena beliau juga dapat kabar dari FO. Kata kristina “ Bapak silahkann hubingi no xxxx-bagian operator, (saya lupa nomornya), untuk konfirmasi kemabali masalah pambayaan breakfast/tagihan. Dan saya tetap di haruskan membayar. “ saya tetap tidak mau bayar mbak, karena saya sudah dikonfirmasi dan saya yakin kamar yang saya sewa sudah termasuk breakfast.Dan saya bingung sama manajemen ini kok satu manajemen bisa beda informasi” kata saya kepada Kristina. Lalu Kristina menjelaskan” memang begitu informasi yang saya daapat dari bagian FO.” Setelah itu saya pergi dan jam 9 saya check out karena saya merasa tidak nyaman lagi berada lama-lama di hotel tersebut.. Ada kejadian lain sebenarnya selain kejadian breakfast, masalah parkir mobil dimana saat saya keluar, saya harus membayar parkir, padahal dimana-mana kalau kita menginap di hotel, parkir gratis. Dan saya sudah membayar pembayaran pertama ketika keluar parkir Rp 2000 dan katany sudah tidak bayar lagi, kenyataannya keesokan hari nya pada hari minggu pagi, saya mau keluar sebntar dikenakan tagihan lagi Rp 11000. Saya katakan katanya hanya pembayaran pertama saja Rp 2000 kok ini masih ada tagihan?!Kesimpulan saya dengan ke dua kejadian trsbut, bukan kejadian yang baik untuk pengalaman pertama saya menginap di hotel Sheraton yang katanya hotel bintang lima. Dan sungguh tidak disangka kami mengalami waktu liburan dengan kejdian tidak sepatutnya, tidak sepantasnya, di hotel trsebut. Saya keberatan, krn kejadian trsebut bagi saya tidak sopan, tidak etis, tidak sewajarnya, hal itu kami alami karena hotel mewah berbintang 5 tersebut seharusnya sudah memiliki SOP ( Standar Operational Prosedure) dan sistem manajemen yang bagus, komunikasi yang baik antar divisi. Tamu hotel tidak mau tau kesalahan miss comunikasi yang terjadi di antara mereka.Saya tidak tahu kenapa hal ini bisa terjadi, yang jelas hotel ini membuat saya kapok dengan sistem manajemen yang buruk, tidak ada kordinasi satu dengan yang lain. Saya pikir masyarakat harus tau dan jangan tergiur dengan janji yang luar biasa, iklan dimana-mana. Inilah bukti saya terpngaruh dengan sebuah iklan. Mudah-mudahan masyarakat jakarta atau daerah yang lain yang ingin berlibur ke Bandung bisa memilih hotel yang memang lebih baik dan lebih nyaman dan tidak seperti hotel ini. Terima kasih. feri kuntoro Jl. Percetakan Negara III B115 RT 15/01 Jakarta Pusat


3827 dilihat