Surat Pembaca Indonesia

Kecewa Layanan Verse Luxe Hotel Jakarta Wahid Hasyim

Perhotelan & Kenyamanan

Saya merasa kecewa dengan pelayanan Verse Luxe Hotel Jakarta Wahid Hasyim dan juga Attap Bar dan Café yang sangat buruk baru-baru ini. Kekecewaan pertama berawal pada saat bulan Ramadhan tahun ini. Saya dan kawan-kawan berjumlah sembilan orang pernah tertarik dengan promosi paket berbuka puasa bersama (bukber) yang kami temukan di Instagram (IG) Attap Bar dan Café Jakarta di lantai T dari Verse Luxe Hotel Jakarta Wahid Hasyim, yakni reservasi untuk 10 orang gratis tambahan 1 orang.Kami sudah melakukan transaksi dan melakukan reservasi berbuka puasa (bukber) di bulan April lalu. Kami membayar uang muka sebesar Rp 200.000 ke rekening BCA atas nama Gavin Gunawan, yakni salah satu karyawan Attap Bar dan Café pada waktu itu. Bahkan pada 13 April 2023 karena informasi dari admin Attap Bar dan Cafe harus DP minimal 50%, maka kami transfer lagi ke rekening Gavin Gunawan sebanyak Rp 470.500 untuk reservasi meja sehingga total yang telah ditransfer adalah Rp 670.500.Ketika kami datang di hari H, yakni Sabtu 15 April 2023. kami tidak menemukan meja reservasi atas nama kami. Meja yang seharusnya direservasi atas nama grup kami, diberikan ke orang lain. Kami kemudian komplain dan berdebat panjang dengan pihak Attap Bar dan Café karena tidak ada list grup reservasi kami. ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Bahkan kami semua sudah mengenakan kostum sesuai dengan tema yang telah kami sepakati bersama kawan-kawan dan telah mencetak/produksi sebagai salah satu gimmick untuk berfoto bersama sebagai kenangan di masa depan.Setelah berdiskusi panjang lebar, akhirnya Attap Bar Café memberikan kami voucher sebagai kompensasi voucher senilai Rp 100.000 sebanyak 16 lembar yang total bernilai Rp1.600.000 dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk transaksi di Verse Luxe Hotel Jakarta Wahid Hasyim. Kami berasumsi bahwa voucher ini digunakan sebagai kompensasi dari pihak Attap Bar dan Cafe.Kami kecewa atas pelayanan mereka dan menerima voucher tersebut kemudian meninggalkan Attap Bar dan Café Jakarta lalu bergegas melaksanakan bukber di tempat lain.Beberapa hari lalu, saya dan teman-teman sepakat untuk menggunakan voucher tersebut. Beberapa kali kami menghubungi hotel via whatsapp (WA), telepon, dan bahkan DM (direct message) di sosial media Instagram (IG). Sayangnya, pihak hotel sulit dihubungi pada kanal layanan pelanggan tersebut.Pada Rabu (18/10) lalu saya bersama keluarga serta beberapa kawan saya datang sekitar pukul 20.00 WIB. Sebagai informasi, bahkan beberapa jam sebelum berangkat ke hotel kami juga terus menerus menghubungi pihak hotel namun sulit untuk dihubungi.Sesampainya di hotel, kami diterima oleh pihak Front Desk Verse Luxe Hotel Jakarta Wahid Hasyim. Setelah berdiskusi panjang, mereka mengatakan bahwa voucher ini hanya dapat digunakan hanya satu lembar atau Rp100.000 saja untuk check in dua kamar.Kami kemudian menghubungi pihak hotel, yakni saudara Siti Sriyati via WA dan waktu menunjukkan pukul 22.05. Kemudian setelah berdiskusi dan komplain panjang lebar, pihak hotel tidak bisa menemukan solusi.Bahkan di tengah diskusi via telepon WA, waktu menunjukkan pukul 23.03 pihak hotel menutup telepon. Saudara Siti Sriyati kemudian mengirimkan pesan di aplikasi WA "Mohon maaf ini sudah melewati office hour. Dari saya hanya bisa menyampaikan, bu. Kami bertiga hanya staff dan yang membuat kebijakan ini manajemennya. Tidak ada solusi lain dari kami. Mohon maaf."Kami sungguh kecewa dengan pelayanan buruk dari Verse Luxe Hotel Jakarta Wahid Hasyim. Setelah lebih dari tiga jam, kami akhirnya pulang. Sebagai informasi, kami datang ke hotel juga dengan dua anak balita yang pada jam tersebut kami berencana untuk istirahat dan menggunakan benefit konsumen saat Ramadhan lalu tapi akhirnya nihil dan harus kembali ke rumah.Hotel yang merupakan salah satu penggerak ekonomi Indonesia di sektor industri pariwisata sepatutnya tidak memiliki layanan kepada konsumen seperti yang dilakukan oleh Verse Luxe Hotel Jakarta Wahid Hasyim. Ini juga memberikan dampak negatif terhadap pariwisata Indonesia. Augusta augusta.sirait@gmail.com


243 dilihat