Perlakuan Tidak Menyenangkan Staf Hotel Permata Jakarta
22 February 2010
Perhotelan & Kenyamanan
Jakarta - Minggu, 21 Februari2010 pk 02.30 WIB saya ingin check in di Hotel Permata Jakarta sendirian karena kesibukan sehari-hari dan sangat lelah jika harus menempuh jarak untuk pulang ke rumah. Malam itu saya dilayani oleh dua orang petugas yang satunya mengaku bernama Salam berbaju kemeja biru dan berdasi. Saat diminta ID dan saya memberikan kartu ID mahasiswa. Akan tetapi petugas itu menolak dan mengatakan bahwa harus menggunakan SIM dan atau KTP. Katanya boleh pinjam SIM supir. Sangat terasa aneh dan janggal buat saya karena dua kali sebelumnya saya pernah menginap dan diterima menggunakan ID mahasiswa. Sungguh sangat mengherankan karena di waktu yang bersamaan datang sekitar lima orang tamu yang dapat dengan mudah masuk tanpa menggunakan ID card. Akan tetapi menggunakan uang bayaran lebih 50 ribuan. Apakah demikian cara Hotel Permata memperlakukan tamunya yang karena sangat kelelahan dan ingin beristirahat dan lagi pula membayar 'bukan gratis' ditolak begitu saja hanya karena alasan ID card. Uniknya hanya jenisnya yang dipentingkan. SIM atau KTP. Bahkan boleh memakai SIM orang lain menurut penjelasan petugasnya. Kalau begitu bukanlah alasan keamanan yang dipentingkannya melainkan mungkin mementingkan uang saku dan tips yang lebih.Sungguh saya sangat kecewa dan lagi pula saya seorang perempuan yang malam hari ingin menginap. Akan tetapi secara tidak etis ditolak oleh petugas yang sangat tidak bermoral dan bermental korupsi seperti mereka. Saya harap ke depannya Hotel Permata tidak mempekerjakan karyawan yang tidak bermoral dan sangat tidak punya etika seperti mereka. Bila perlu ganti saja dengan yang lebih baik. Atau training saja mereka satu minggu untuk urusan etika dan moral.Sekian dan terima kasih. RianaSurabaya Number 23 Jakartarichsforever@yahoo.com081511100095(msh/msh)
664 dilihat