Surat Pembaca Indonesia

Hotel Royal Bogor Bukan Sebenarnya Hotel

Perhotelan & Kenyamanan

Jakarta - Tanggal 25 - 27 September 2010 saya dan keluarga ada hajatan di Bogor yaitu menikahkan adik perempuan kami. Ada pun kami menginap di "Hotel Royal". Hotel berbintang empat di Jl Ir H Juanda No 16 Bogor yang baru opening dua bulan lalu. Kami sekeluarga memesan 7 kamar. Kami bayar lunas di depan sebesar 10 juta dan diharuskan deposit 2 juta. Sebenarnya hampir setiap hari kami sibuk dan jarang ada di hotel. Hanya kembali ke hotel untuk istirahat. Oleh karena hanya untuk tempat istirahat kami tidak terlalu perduli dengan pelayanannya yang penting bisa istirahat. Padahal, sering saya melihat ada karyawan hotel yang tidur-tiduran di kursi lobby. Akhirnya kami sekeluarga check out dari Hotel Royal pada hari terakhir. Kondisi saat itu semua orang sudah pulang termasuk saya. Dan, yang terakhir adalah orang tua saya, oma, dan kakak saya. Ternyata mereka dikejutkan dengan dikatakan bahwa ada kursi yang sobek di kamar 210 dan harus membayar biaya perbaikan sebesar 750 ribu. Atau membayar 1,5 juta dengan membeli kursi tersebut. Kakak serta Ibu pun mencoba untuk mengklarifikasi dengan datang ke kamar 210. Setelah dilihat ternyata bukan sobek tetapi adalah jahitan yang tidak kuat di bagian sisi kiri kursi Kurang lebih 2 cm. Bagi saya yang mendapatkan informasi tersebut dan yang menempati kamar 210 tersebut langsung merasa ini seperti ada yang tidak beres. Sewaktu saya keluar kamar semuanya masih bagus. Dan, saya menginformasikan hal tersebut ke kakak saya. Oleh karena tidak menemukan titik temu dengan bagian Front Office (Bp Rustam) akhirnya Kakak meminta untuk bicara dengan Manager Hotel (Ibu Anita). Ternyata tidak menemukan titik temu juga. Akhirnya Kakak menelepon Kakak tertua saya. Kakak tertua saya berbicara dengan Ibu Anita dan ternyata malah Kakak tertua saya diancam dan akan didatangi ke rumahnya di Jakarta jika tidak mau mengganti rugi. Akhirnya saya menelepon Om supaya datang ke Bogor. Setelah penantian hampir 2,5 jam akhirnya Om saya sampai juga di hotel. Setelah kehadirannya Kakak dan Om kembali ke kamar 210 untuk melihat kembali kursi yang dibilang sobek tersebut. Lagi-lagi Kakak dikejutkan dengan bertambahnya ukuran (jahitan yang lepas) yang hanya 2 cm sekarang bertambah lebar sekitar 10 cm. Setelah perdebatan yang cukup alot akhirnya kami harus mengganti 250 ribu. Hal ini patut disayangkan. Pelayanan sebuah Hotel bintang empat dengan standar internasional? menggunakan ancaman dan dengan kata-kata yang tidak sopan. Perabotan yang dimiliki hotel pun seharusnya melalui QC yang bagus. Semoga tidak ada orang lain yang mengalami kejadian serupa dengan yang terjadi dengan keluarga kami, dan tidak menjadi korban di kemudian hari. Terima kasih atas perhatiannya.? ?Andry Jl KH Syahdan Jakarta andry.viper@gmail.com? 081574761111 ?(msh/msh)


661 dilihat