Surat Pembaca Indonesia

Pelayanan "Wow" dari Manajer Cheese Cake Factory Tomang

Perhotelan & Kenyamanan

Minggu, 29 November 2009, saya dan pasangan pergi ke Cheese Cake Factory Tomang yang baru buka sekitar tiga minggu. Suasananya terkesan elegan dan mewah, dengan harga yang juga sepadan. Tapi karena sudah lama saya ingin mencoba lagi lezatnya cheese cake yang terakhir saya rasakan 4 tahun yang lalu, saya tidak terlalu memusingkan hal itu.Setelah menunggu sekitar tiga menit, seorang pelayan membawa kami ke teras lantai dua. Di teras kami menunggu dibawakan menu. Kurang lebih menunggu 10 menit, akhirnya kami berhasil menarik perhatian seorang pelayan. Untuk catatan, ada beberapa orang yang begitu duduk langsung mendapatkan menu. Entah itu karena mereka duduk di dalam dan kami duduk di luar, kami juga tidak tahu. Meskipun, jika disediakan tempat di teras, harusnya mereka juga ready.Setelah memutuskan pilihan menu, kami kembali memanggil pelayan. Sekali lagi, mereka begitu sulit dipanggil, sepertinya menghilang raib entah ke mana. Bahkan sampai dua kali kami berhasil memberi tanda pada pelayan, tetap kami dibiarkan begitu saja. Malah pelayan kedua yang kami panggil mengangkat tangan dan memberi tanda “tunggu.” Tak mampu menunggu lebih lama lagi, akhirnya kami pun memutuskan untuk keluar saja. Sebelum keluar, saya minta bertemu manajernya. Kebetulan, orang yang saya temui adalah sang manajer itu sendiri.Manajer tersebut, yang bernama Pak Adrian, menerima uneg-uneg kami dengan penuh empati. Beliau bahkan menawarkan untuk melayani kami secara pribadi. Terkesima dan tak menyangka, akhirnya kami menerima tawarannya. Pak Adrian menepati janjinya, beliau sendiri yang melayani kami dengan sangat baik. Tidak ada kata ‘lama’ sama sekali. Hingga tiba waktu membayar. Setelah meminta bill pada pelayan, tahu-tahu Pak Adrian muncul lagi.Waktu kami bilang kami sudah minta bill, dengan ramah dia menjawab, “Tidak ada bill.” Saya dan pasangan bengong. Tidak ada bill karena komputer hang gara-gara tadi sempat mati lampu sebentar? Saya bertanya lagi, “Maksudnya gak ada bill?” Pak Adrian tersenyum, “Ya, gak ada bill. Dari saya, sebagai permintaan maaf. Harusnya pelayanannya tidak boleh lambat, harus langsung dilayani.” Wow! What a surprise! Lalu dia menambahkan sebuah kalimat yang sangat berkesan buat saya, “Kalau saya jadi pelanggan juga pasti kesal kalo mendapat pelayanan seperti itu.”Speechless. Kami cuma bisa mengucapkan terima kasih dan memberi jabatan tangan hangat. Terima kasih Pak Adrian, Anda bersedia menempatkan diri di posisi pelanggan, you’ve stepped into our shoes, dan itu value yang sudah jarang dimiliki banyak penyedia jasa sekarang. Oya, yang masih jadi misteri, kenapa kami mendapat pelayanan yang begitu lama di lantai 2? Apa karena posisi kami yang di luar hingga seakan terlupakan, atau jangan-jangan karena kami hanya mengenakan kaos dan jins? Wallahualam. Dewi Sunarni Tj Duren Dlm V Gg Duren 6 No. 7 Jakarta Barat


728 dilihat