Surat Pembaca Indonesia

Paket Mitra Tour dan Batavia Airlines Mengecewakan

Perhotelan & Kenyamanan

Saya dan suami (beserta ± 170 orang lainnya) terdaftar sebagai jamaah umroh melalui Mitra Tour & Travel menggunakan Batavia Air. Pesawat yang dijadwalkan take off tangal 17 Maret 2012 pukul 02.30, ditunda keberangkatannya sampai tanggal 18 Maret pukul 15.00 (itupun molor lagi ke pukul 17.00). Atas perubahan ini, terjadi pengurangan jadwal menginap di Madinah, dan dikompensasi dengan menginap di Jeddah. Dengan niat ibadah, kami menerima kondisi ini. Tiba di Madinah, mulai terjadi kekacauan. Kami yang mendaftar untuk paket double (1 kamar isi 2 orang), tidak mendapat kamar karena alasan penuh. Akhirnya kami dipindahkan ke hotel lain yang standarnya tidak sesuai dengan standar bintang empat yang dijanjikan. Belum lagi, kami seperti ‘anak hilang’ karena tour leader dari Mitra Tour pada detik-detik terakhir tidak bisa berangkat karena tidak mendapatkan visa.Aneh tapi nyata. Rombongan hanya ‘dititipkan’ pada 2 orang Ustadz dari jamaah pengajian yang merupakan mayoritas peserta umroh ini. Hal ini juga yang selalu menyebabkan tidak teraturnya pembagian kunci kamar setiap kali pindah hotel, karena pihak travel baru menerima kunci bersamaan dengan kedatangan peserta, sehingga belum tersedia room list. Di Mekkah, alhamdulillah kami langsung mendapatkan hotel tanpa harus ‘mencari-cari’, meskipun masih di bawah standar bintang empat. Keluhan dari peserta lain adalah tercecernya koper dan membutuhkan waktu dan tenaga untuk mencari-cari keberadaan koper ke setiap lantai hotel bertingkat 17 tersebut. Mengkhawatirkan, karena sebagian dari jamaah adalah lansia. Malam terakhir di Jeddah, kami diinapkan di hotel (yang merupakan rekanan dari Batavia). Pada saat check in pukul 19.00 (lebih 5 jam dari waktu check in normal sehingga seharusnya hotel punya waktu cukup untuk clean up), kami menerima kamar dalam kondisi ‘luar biasa’: seprei bekas pakai, handuk kotor, di kamar mandi masih ada perlalatan mandi bekas, sampai kami memaksa masuk gudang linen mengambil dan mengganti sendiri seprei kamar dan membersihkan kamar mandi.Puncak kekesalan kami terjadi karena sesuai jadwal, kami kembali ke Indonesia hari Minggu, 25 Maret 2012 pukul 23.00, tapi tiba-tiba diberangkatkan dari hotel ke bandara pukul 10.30 dengan alasan Batavia akan berangkat lebih awal yaitu sekitar pukul 15.00. Lagi-lagi agenda berubah (dalam hal ini saya sangat kecewa pada pihak Mitra Tour yang tidak memberikan informasi yang jelas kepada seluruh jamaah). Kami menunggu tanpa kejelasan sampai pukul 17.00 kami mendatangi counter Batavia untuk meminta kepastian jadwal keberangkatan. Ternyata terjadi miskomunikasi antara Batavia dengan Mitra Tour (Sdr. Thalib –yang ternyata juga mengurus jamaah maskapai lain, bukan hanya dari Mitra Tour). Ia bersikukuh akan melakukan check in untuk pesawat yang take off pukul 03.00 (artinya kami menunggu 16 jam di airport).Setelah berusaha sendiri, akhirnya kami semua bisa diberangkatkan pada pukul 21.30 dengan menggunakan pesawat charteran dari Batavia Air. Mohon kepada Kementrian Perhubungan untuk meninjau kembali pemberian ijin kepada Batavia Air untuk melakukan penerbangan umroh karena maskapai ini tidak profesional, dan kepada Kementrian Pariwisata mohon untuk meninjau kembali kelayakan travel agent dalam memberikan standar pelayanan. Kepada pembaca yang berniat untuk umroh atau naik haji plus, agar berhati-hati dalam memilih travel agent dan penerbangan rekanannya. Beribadah harus ikhlas, tetapi seluruh pihak terkait juga harus melakukan kewajibannya secara profesional. Paket umroh sama seperti paket wisata lainnya, harus memberikan rasa nyaman sesuai dengan biaya yang telah dibayarkan peserta. DITA ADRITIA Kompleks Buncit Indah Jl Mimosa III No. A-10 Jaksel Jakarta


1360 dilihat