Surat Pembaca Indonesia

Kalibata City Mengabaikan Kenyamanan dan Keamanan

Perhotelan & Kenyamanan

Jakarta - Tinggal di Kalibata City ternyata tidak senyaman yang dibayangkan. Beberapa kebijakan managemen sangat merugikan penghuninya.Tidak diterapkannya prosedur kenyamanan, keamanan dan keselamatan merupakan hal yang membuat kami berpikir bahwa pengelola sekelas podomoro seharusnya belajar manajemen resiko.Yang pertama adalah pintu keluar mobil yang cuma ada dua akses. Untuk komplek hunian yang terdiri dari 10 tower dengan 20 lantai per tower di tambah dengan adanya satu plaza yang gencar sekali dipromosikan, sungguh sangat jauh dari cukup.Setiap saat, terutama pada jam brangkat kantor, antrian memanjang dan butuh waktu lebih dari satu jam untuk sampai ke gerbang keluar.Dan andaikata ada musibah kebakaran atau semacamnya yang butuh prosedur evakuasi cepat, dua pintu akses tersebut jauh dari kata memadai.Jalan dari tempat parkir ke tower juga harus bersusah payah melewati puing-puing, kabel, tumpukan batu, dan segala macam bahan bangunan yg berserakan karena pembangunan yang belum selesai.Apalagi kalau hujan, kita bisa terjebak karena tidak bisa masuk ke tempat tinggal kita sendiri karena tidak adanya penghubung antar tower yang berguna untuk menghindari hujan.Seringkali saya menemui orang yang tersesat mencari jalan keluar dari parkir basement ke tower tempat dia menghuni karena tidak adanya petunjuk yang jelas.Agus SupriyadiKalibata City Green Palace, Jakarta Selatanagussupriyadi@ymail.com082110808071(wwn/wwn)


577 dilihat