Surat Pembaca Indonesia

Alfamart di Jalan Siliwangi Mengecewakan

Perdagangan

Sudah tidak asing lagi bila toko retail atau swalayan seperti Alfamart ada dimana-mana. Hampir di setiap sudut-sudut, pinggir jalan atau ruko-ruko pasti ada Alfamart. Hal itu sangat memudahkan konsumen untuk berbelanja keperluan sehari-hari. Ditambah lagi dengan adanya promo-promo atau potongan harga yang bisa menarik perhatian para konsumen. Namun alangkah tidak baiknya bila ada ‘oknum’ didalamnya. Hal itu sebenarnya sudah saya alami beberapa kali, mulai dari uang kembalian yang kurang karena disengaja, harga dirak berbeda jauh dengan di kasir dan uang potongan promo yang tidak diberikan. Hal terakhir itu yang saya alami ketika berbelanja di Alfamart Siliwangi. Alfamart yang beralamatkan di Jalan Siliwangi No.86 (Komplek SMPN 2) Cianjur ini bermitra usaha dengan CV. Tiga Jaya.Kemarin sore tanggal 9 Agustus saya membeli 1 botol Frestea seharga Rp.4500,- (harga di rak) dan Es creame Padle pop Coklat Rp.2900. Ketika akan membayar, kasir bernama Dessy ini meminta uang sebesar Rp.8500,-. Saya pikir ini terlalu mahal, namun saya tetap membayar dengan uang sebesar Rp.10000,-. Setelah mendapat uang kembalian sebesar Rp.1500, saya meminta struknya karena si kasir ini dengan sengaja tidak memberikan struk. Namun dengan cekatannya si kasir memberikan struk tersebut dan uang seribu rupiah dan tanpa rasa bersalah dan sedikit cengengesan, berkata; “Oh iya ada potongan harga”. Nah bisa dibayangkan bila saya tidak meminta struknya tadi, mungkin uang potongan tadi akan masuk kekantong celananya. Bayangkan bila ada 100 pembeli dalam sehari?Mengecewakan. Memang setelah saya baca struknya ada potongan harga. Namun bukan Rp.1000, melainkan Rp.1100 Dari minuman frestea yang saya beli tadi. Dikasir, frestea seharga Rp.5600 dan memiliki potongan harga Rp.1100. Sehingga saya hanya harus membayar Rp.4500 dan bila ditambah Padle Pop seharga Rp.2900, totalnya hanya Rp.7400 bukan 8500. Kembali ke potongan tadi, si kasir baru memberikan 1000 rupiah dan masih kurang Rp.100 sehingga saya minta kekurangannya tadi. Bagi saya 100 atau 200 rupiah adalah uang, dan saya berhak meminta potongan yang masih kurang tadi.Namun sang kasir tidak mau memberikan uang Rp 100 itu, dengan alasan tidak ada uang kecil. Entah itu benar atau tidak. Masa iya Alfamart tidak punya kembalian? Dan karena dibelakang saya ada pembeli yang lain, lebih baik saya mengalah. Sambil hendak keluar, saya bertanya ke si kasir; “Saya tulis di Surat pembaca, ya!? Atau saya tulis di Koran ya!?”. Dan si kasir menjawab; “Iya”. Karena jawabannya itu saya tidak segan-segan untuk menuliskan uneg-uneg saya di surat pembaca ini. Dan bagi Alfamart, saya harap pelayanannya dapat ditingkatkan. Bila perlu, para pegawai; baik kasir atau karyawan lainnya diberi pelatihan. Sehingga bisa meningkatkan pelayanan Alfamart terhadap konsumen.


1442 dilihat